harianmerapi.com - Tidak ingin teralu lama disandera oleh stuasi yang tidak pasti, Pak Tugino pun ingin segera mengambil keputusan.
Sebagai orang tua, perlu memikirkan bagaimana menutup aib keluarga. Inem yang hamil di luar nikah harus segera dinikahkan dengan Pono.
"Tapi apakah mereka sudah siap untuk menikah?" tanya Mbok Waginem.
Baca Juga: Kena Batu Akibat Mokel di Bulan Puasa dan Mengobati Sakit Gigi dengan Cengkih
"Mereka sudah sama-sama dewasa. Lihat teman-teman sebayanya juga sudah pada momong anak," jawab Pak Tugino.
"Ya terserah Bapak saja. Tapi kita sebagai pihak perempuan mestinya nurut dengan calon besan sebagai pihak laki-laki."
"Makanya kita harus segera rembugan dengan Kangmas Sunu (bukan nama sebenarnya), untuk merencanakan pernikahan anak kita," lanjut Pak Tugino.
Baca Juga: Horor Meja 103 Laborat Komputer, Ada Mahasiswa Meninggal Tak Wajar
Dalam Hati Pak Tugino, sesungguhnya niat untuk segera menikahkan Inem lebih dikarenakan keresahannya, akibat omongan dokter yang menyebut putrinya itu tengah hamil.
Meski ragu-ragu, Pak Tugino berprasangka kehamilan Inem disebabkan perbuatan Pono, karena keduanya memang sudah dijodohkan sejak lama.
Apalagi jika dibiarkan saja dan ketahuan warga bahwa Inem hamil, akan menjadi aib keluarga.
Baca Juga: Jembatan Angker Direhab, 'Penghuni'-nya Berteduh di Rumah Pak Sawung
Sementara Inem yang mendengar perbincangan kedua orang tuannya dari balik dinding bambu hanya bisa menghela nafas panjang.
Ia merasa bersalah pada Pono, karena harus menerima kenyataan pahit hamil lebih dulu bukan dengan calon jodohnya itu.
Tapi Inem juga merasa, keputusan bapaknya merupakan pilihan terbaik, mengingat perutnya sudah makin membesar.
Baca Juga: Mancing di Bandara Sumitro dan Kaget Ditangkap Polisi Saat Santai di Malioboro
