Kisah dan Pesona Ratu kalinyamat 7: Menjelang Malam Nisfu Syaban Datang ke Masjid untuk Berdoa

photo author
- Rabu, 22 September 2021 | 06:00 WIB
Ratu Kalinyamat ke masjid untuk berdoa  (Ilustrasi Pramono Estu)
Ratu Kalinyamat ke masjid untuk berdoa (Ilustrasi Pramono Estu)

Baca Juga: Tamu Sungai Angker 1: Sosok Itu Bangkit dan Berjalan ke Tepian

Oncor itu diletakan di depan rumah warga untuk menerangi jalan Ratu Kalinyamat sekaligus bentuk penghormatan kepada Ratu yang baru saja mengikuti malam Nisfu Syaban.

Berdasarkan kejadian itulah muncul tradisi Bara’atan atau dikenal Baratan. Tradisi ini berasal dari kata Baarah yang artinya keselamatan atau Barakah yang artinya keberkahan.

Tradisi ini sudah dilakukan turun-temurun oleh masyarakat Jepara tepatnya pada tanggal 15 Syakban yang bertepatan dengan malam Nifsu Syaban atau pada kalender Jawa disebut bulan Ruwah.

Baca Juga: Ritual Pisungsung Gunung, Pageblug Rampung 3: Peringatan Murkanya Gunung Merapi, Dibangun Tugu ’Watu Kurung’

Pada zamaan sekarang peristiwa mengenang Ratu Kalinyamat pun datang dari daerah Kudus ke Kalinyamatan yang dimodrenisasi dengan adanya arak-arakan. Arak-arakan dilakukan melewati beberap prosesi ritual, yaitu berpuasa tiga hari dan pergi berziarah ke makam Ratu Kalinyamat.

Keunikan tradisi ini adalah terdapat perempuan yang diperankan sebagai Ratu Kalinyamat tetapi tidak boleh melebihi kecantikan Ratu Kalinyamat. Jika hal ini terjadi, orang tersebut tidak akan kuat dan biasanya akan pingsan.

Begitulah bentuk hubungan tradisi dengan perkembangan Islam dan bentuk penghormatan kepada Ratu Kalinyamat di tanah Jepara yang terus berlangsung hingga saat ini. - Habis (Ditulis: Yosi Wulandari UAD)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X