kearifan

Balada Ki Ageng Mangir 1: Ingin memisahkan diri dari kerajaan Mataram

Jumat, 28 Oktober 2022 | 18:40 WIB
Balada Ki Ageng Mangir 1: Ingin memisahkan diri dari kerajaan Mataram (Pramono Estu)

Beberapa hari kemudian, berangkatlah Ratu Pembayun bersama Nyi Adisara dan Tumenggung Gunadarma sebagai rombongan penari tayub.

Ratu Pembayun berganti nama menjadi Pudhak Wangi, Nyi Adisara menjadi Nyi Sandiguna, dan Tumenggung Gunadarma menjadi Ki Sandiguna.

Baca Juga: Lima etika bermusyawarah dalam Islam, di antaranya bersikap lemah lembut

Setiap malam Pudhak Wangi terus menari hingga kecantikan dan keluwesan tariannya terkenal ke mana-mana.

Diam-diam Wanabaya III menyamar menjadi rakyat biasa untuk membuktikan kecantikan dan keluwesan tarian Pudhak Wangi.

Wanabaya III mengakui kebenaran pembicaraan rakyatnya dan ia jatuh cinta pada Pudhak Wangi ketika melihat pertunjukannya di rumah Demang Sedayu.

Hatinya tergetar melihat tubuh molek yang gemulai mempesona hati.

Keesokan harinya, Wanabaya III memerintahkan seorang Lurah untuk menyewa rombongan tayub Pudhak Wangi.

Setelah Ki Sandiguna setuju, akhirnya di rumah Wanabaya III diadakan tayuban.

Baca Juga: Kisah gaib, penghuni terakhir neraka yang masuk surga, tetap saja ingkar janji kepada Allah

Sejak sore hati Wanabaya III berbunga-bunga. Ia memang menaruh hati pada penari itu.

Pertunjukan tayub di rumah Wanabaya III sangat meriah.

Pudhak Wangi terus menari. Semakin malam semakin banyak laki-laki yang mengajaknya menari.

Namun, pudhak Wangi hanya menari dengan Wanabaya III. Wanabaya III benar-benar jatuh cinta kepada Pudhak Wangi. (Ditulis: Sumaryati/Koran Merapi) *

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB