Balada Ki Ageng Mangir 1: Ingin memisahkan diri dari kerajaan Mataram

photo author
- Jumat, 28 Oktober 2022 | 18:40 WIB
 Balada Ki Ageng Mangir 1: Ingin memisahkan diri dari kerajaan Mataram (Pramono Estu)
Balada Ki Ageng Mangir 1: Ingin memisahkan diri dari kerajaan Mataram (Pramono Estu)

HARIAN MERAPI - Nama Ki Ageng Mangir atau Ki Ageng Mangir Wanabaya tergores dalam sejarah Kerajaan Mataram.

Ia adalah seorang musuh sekaligus menantu Panembahan Senopati selaku raja Kerajaan Mataram yang pertama.

Berikut sekilas kisah Ki Ageng Mangir tersebut.

Baca Juga: Pengalaman Pak Bunder penjual bakso yang tertarik membeli akik hijau lumut, ini yang terjadi .....

Saat Panembahan Senopati memerintah Kerajaan Mataram, di sebelah barat kerajaan terdapat wilayah bernama Mangir. Mangir dipimpin oleh Ki Wanabaya III, sehingga ia sering disebut Mangir Wanabaya.

Wanabaya III masih muda, belum beristri, dan memiliki pusaka sakti tombak Baru Klinting.

Dengan kesaktian tombak itu, Wanabaya III berniat mendirikan kerajaan sendiri.

Mendengar kabar tersebut, Panembahan Senopati memutuskan untuk bermusyawarah dengan patihnya.

“Uwa Mandaraka, sepertinya Wanabaya III ingin mendirikan kerajaan sendiri. Bagaimana sebaiknya?” tanya Panembahan Senopati kepada Patih Mandaraka.

“Panggillah Ratu Pembayun! Kita gunakan jalan damai. Biarkan putrimu menyamar sebagai penari tayub bersama Tumenggung Gunadarma dan Nyi Adisara,” kata Patih Mandaraka.

Baca Juga: Pengalaman misteri Mbak Tina ketika janjian buka puasa bersama teman-teman

Panembahan Senopati pun segera memerintahkan prajurit untuk memanggil Ratu Pembayun. Ratu Pembayun datang menghadap.

Ia tidak tahu mengapa tiba-tiba dipanggil untuk menghadap ayahandanya.

“Pembayun, menyamarlah sebagai penari tayub untuk mengalahkan Wanabaya III. Ia memiliki tombak sakti, sehingga tidak mau tunduk pada Mataram. Dengan kecantikanmu, kita akan dapat mengalahkan Wanabaya III tanpa perang,” kata Patih Mandaraka yang juga eyangnya itu.

Ratu Pembayun diam sejenak. Setelah berpikir, akhirnya ia menyetujui permintaan Patih Mandaraka dan ayahandanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X