hidayah

Pemimpin yang Zalim 72: Isri Tercinta Tewas di Tangannya Sendiri, Semua Tinggal Penyesalan

Selasa, 7 Juni 2022 | 17:10 WIB
Ilustrasi cerita hidayah pemimpin yang Zalim (Sibhe)

harianmeraapi.com - Cerita hidayah pemimpin yang Zalim. Puma menghela nafas panjang. Semua memang tinggal penyesalan

Ia menghentikan sejenak cerita soal perjalanan hiduopnya kepada polisi yang yengah melakukan penyelidikan terhadap dirinya, terkait dengan kematian Bu Lola.

Sejauh ini semua ia ungkapkan dengan jelas pada polisi, karena memang ia jalani sendiri dan semua masih melekat dalam pikirannya.

Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh

Ada rasa penyesalan yang mendalam, mengapa semua berakhir seperti ini.

Ia sebenarnya mencintai Lola dengan sepenuh hati. Terbukti Lola ia kejar saat mereka masih anak-anak.

Puma kini telah menyadari, ia telah salah mengartikan kata cinta.

Ditambah rasa egoisnya yang sangat besar, membuat semua yang ia cita-citakan menjadi berantakan.

Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak

Harapannya tentu ia ingin membina sebuah rumah tangga yang bahagia bersama dengan Lola.

Namun karena penolakan yang ditunjukkan Lola, membuat ia gelap mata.

Hal itu didukung dengan cara pendidik orangtua pada dirinya.

Sejak kecil Puma selalu dimanja dan semua keinginannya pasti dipenuhi oleh orangtua.

Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago

Ia kaget ketika keinginannya untuk mencintai Lola ternyata gagal menjadi kenyataan.

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB