harianmerapi.com - Cerita hidayah pemimpin yang Zalim mengisahkan Salendro yang sedang dimabuk cinta pada janda guru les Bu Lola.
Sebagai bapak yang menyandang status duda, rupanya Salendro menjadi lupa pada anak yang kemudian diabaikannya.
Salendro tahu Rangga tidak setuju dirinya menikahi Bu Lola. Begitu pun dengan Juki, meski selama ini sudah sangat dekat dengan guru lesnua itu, juga menunjukkan isyarat kurang begitu senang.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Salendro kurang begitu paham mengapa kedua anaknya bersikap seperti itu. Padahal menurut pandangannya, Bu Lola terlihat sangat baik dan sayang pada mereka.
Malam harinya Salendro semakin tahu mengapa Juki bersikap seperti itu. Saat tengah malam, Juki mengigau menyebut-nyebut nama ibunya.
"Ibuu...ibu..." kata Juki meski masih dalam posisi tidur.
Rupanya Juki yang masih kecil itu belum bisa melupakan ibunya, sehingga sepertinya ia tak reli ketika ayahnya mengatakan ingin menikahi Bu Lola.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
Tapi semua itu tak menggoyahkan keinginan Salendro. Ia sudah bertekad untuk meminang Bu Lola untuk dijadikan istri.
"Nanti lama-lama Juki juga akan upa dengan ibu kandungnya jika Bu Lola sudah tinggal bersama di rumah ini," begitu pikir Salendro.
Karena itu, keesokan harinya ia sudah tidak sabar lagi untuk menemui Bu Lola. Sepertinya Salendro sudah benar-benar kasmaran, sehingga tak brtemu sebentar saja rasanya seperti seabad.
Mereka janjian untuk bertemu di tempat iasany. Salendro juga berpesan pada stafnya bahwa ia ada urusan pentingan sehingga datang ke balai desa agak siang.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago
Staf di balai desa sebenarnya sudah tahu bahwa Salendro hanya berbohong, namun mereka tak berani membantah.