hidayah

Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago

Rabu, 16 Maret 2022 | 18:05 WIB
Warga mulai menilai nama-nama yang jadi jago (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Waktu berlalu begitu cepat. Desa harus segera memiliki pemimpin baru setelah meninggalnya Pak Jalidu.

Nama-nama pun mulai bermunculan, dari yang sekadar coba-coba atau hanya guyonan, sampai yang benar-benar serius akan mencalonkan diri sebagai jago.

Namun akhirnya semua mengerucut ke beberapa sosok yang benar-benar punya potensi jadi pemimpin. Yang pasti, para pendukung Pak Jalidu juga memiliki jago tersendiri yang merupakan kadernya sejak lama.

Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh

Ia merupakan tangan kanan dan kepercayaan pak Jalidu yang tahu persis seluk beluk dan rahasia selama ini.

Sementara yang selama ini dikecewakan oleh kepemimpinan Pak Jalidu, membuat kubu lain, sehingga akhirnya mengerucut menjadi dua pihak yang saling berhadap-hadapan.

Main kasak-kusuk dan saling jegal pun terjadi. Baik secara diam-diam, maupun dilakukan secara terus terang.

Biasanya yang berhadapan langsung, justru mereka yang tidak tahu apa-apa dan hanya terbawa oleh emosi.

Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak

Sementara tokoh utamnya hanya membuat skenario dari balik layar. Dua pihak tersebut sudah membuat tim sukses masing-masing, guna mengatur startegi yang dibutuhkan agar calon mereka meraih simpati dari warga.

Pendukung Pak Jalidu yang kini mencalonkan Jimat sebagai kepala dukuh yang baru. Ia selama ini memang sudah menjadi tangan kanan Pak jalidu.

Sementara calon lainnya adalah Salendro, yang selama ini memang dikenal kurang suka dengan Pak Jalidu.
Secara ekonomi, Salendro memang cukup kuat karena kebetulan juga memiliki usaha yang sudah berjalan.

Dengan modal yang dimiliki, maka Salendro dengan mudah mengumpulkan orang-orang untuk menjadi pendukungnya.

Baca Juga: Orangtua Kurang Perhatian pada Keluarga karena Sibuk, Baru Tersadar Setelah Anak Terlibat Cah Klitih

Mereka selalu menggemakan semangat untuk melakukan perubahan di pedukuhan, guna menyongsong kehidupan yang lebih baik.

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB