harianmerapi.com - Doa tiada putus memang diperlukan jika benar-benar menginginkan sesuatu. Jika doa itu dilakuan dengan tulus dan ikhlas, maka Allah SWT pasti akan mengabulkannya dengan cara yang tak kita duga sebelumnya.
Hal itu dialami oleh Parman (nama samaran). Sebagai laki-laki normal, Parman punya angan-angan mebangun rumah tangga yang samawa.
Punya istri solehah, tinggal di rumah idaman, yang dilengkapi dengan celoteh anak kecil sebagai buah hati.
Baca Juga: Sebelas Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah - Madrasah, Salah Satunya Fungsi Pemahaman
Apa daya harapan itu tidak sepenuhnya terpenuhi. Rumah megah memang sudah dimiliki, namun hingga dua puluh tahun pernikahan harapan memiliki momongan itu tdak juga kunjung datang.
Bahkan sang istri yang selama ini menjadi teman hidupnya dalam suka dan duka, lebih bersikap otoriter terhadap dirinya.
Awalnya Parman bisa menerima kenyataan ini, karena menganggap sikap istrinya tersebut lebih dikarenakan belum terpenuhinya keinginan punya momongan.
Tapi perbuatan sang istri ternyata semakin menjadi, hingga berani bermain mata dengan pria lain. Bahkan akhir tega meninggalkan Parman untuk hidup bersama pria idaman tersebut.
Baca Juga: Petung Jawa Weton Senin Pahing 3 Ruwah 1955 Alip 7 Maret 2022 Kekuatan Ada di Jari Tangan
Sebagai manusia biasa, Parman pun tidak ingin diperlakukan semena-mena seperti itu. Hingga akhirnya Parman pun kecanthol dengan seorang janda.
Ia memutuskan untuk menikahinya dengan harapan bisa melanjutkan kehidupan rumah tangganya dan membentuk keluarga samawa.
Tapi apa daya harapan itu ternyata belum juga terpenehui. Selain tidak juga berhasil mendapatkan momongan, sang istri yang sekarang juga punya sifat yang otoriter terhadap suami.
Meski demikian Parman masih bisa menerima kenyataan. Bahkan ia mencoba untuk mendekatkan diri dengan Allah, dengan lebih khusuk dalam beribadah.
Baca Juga: Pengalaman Mistis di Curug Seribu 1: Memilih Wisata Alam, Sejak Awal Merasakan Ada Aura Mistik
Parman juga aktif dalam kepengurusan takmir masjid dan senantiasa rajin menjadi muazin.