harianmerapi.com - Setelah menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit, Lince akhirya dibolehkan pulang.
Meski masih diliputi rasa kesedihan akibat kehilangan janin dalam kandungannya, namun Lince sudah bisa menerima kenyataan.
Setidaknya nyawanya masih bisa diselamatkan. Lebih dari itu, Kusin sekarang tampak jauh lebih sayang pada dirinya.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 1: Jadi Preman Kampung Hanya karena Mencari Perhatian Orangtua
Benar adanya bahwa manusia bisa berubah. Meski tak diucapkan dengan kata-kata, namun Lince bisa merasakan perubahan sikap Kusin yang sangat jauh lebih baik.
Suaminya itu kini terasa memilih perhatian besar pada dirinya.
"Syukur ya Allah, engkau telah memberiku suami yang baik padaku," kata Lince dalam hati.
Memasuki rumah yang beberapa hari ditinggalkan, rasanya sangat senang sekali. Kusin dan Lince langsung kerja bakti untuk membersihkan rumah yang terlihat kotor.
Mereka ingin segera merasakan nikmatnya tinggal di rumah yang bersih dan rapi. Kesibukan bersih-bersih sekaligus upaya untuk melupakan sisa-sisa kesedihan mereka.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 2: Suka Berbuat Kriminal, Sering Berurusan dengan Polisi Tetap Tidak Kapok
"Sayang, aku punya usul. Bagaimana kalau Dodit kita ajak tinggal di sini saja bersama kita. Mari kita besarkan anak kita bersama-sama, biar menjadi anak yang soleh dan pintar," kata Kusin saat keduanya tengah bersantai di ruang tengah.
Dodit adalah anak hasil pernikahan Lince dengan Jasman. Usulan Kusin jelas membuat Lince terhenyak seolah tak percaya. Apalagi suaminya menyebut Dodit anak kita.
Duh, rasanya luar biasa perasaan Lince. Selama ini memang ada keinginan untuk membesarkan sendiri anaknya itu. Namun lantaran keadaan, maka semua itu hanya angan-angan belakan.
Dan tiba-tiba sekarang suaminya yang baru mengusulkan untuk memboyong anaknya itu untuk tinggal bersama. Maka tak terikarakan rasa suka cita Lince.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 3: Tindak Kriminal dan Mabuk-mabukan Berkurang Setelah Berkenalan dengan Wanita
Ia tak bisa menjawab, namun justru air matanya yang keluar dari matanya.
"Mengapa malah menangis?" tanya Kusin bingung.