harianmerapi.com - Kemiskinan kadang mendorong orang untuk mencuri, namun bukan berarti setiap orang miskin adalah pencuri. Namun yang tragis adalah jika miskin digunakan sebagai alasan untuk menuduh seseorang mencuri
Bu Dipo tak habis bikir, bagaimana mungkin suaminya bisa sampai berurusan dengan polisi. Ia masih saja termenung, setelah tersadar dari pingsannya.
Para tetangga yang berkerumun ingin mengetahui apa yang sedang terjadi, menambah suasana hati Bu Dipo makin bingung.
Begitu pula dengan Tantro, yang hanya bisa menangis menghadapi kenyataan yang tak terbayangkan sebelumnya.
Tantro pun masih belum percaya, ayahnya telah melakukan kejahatan sehingga membuatnya ditahan pak polisi.
Dengan diantar tetangga yang merasa bersimpati, Bu Dipo dan Tantro pun berhasil menemui Pak Dipo di kantor polisi.
Dari pembicaraan awal, diketahui kasus yang dihadapi Pak Dipo adalah pencurian aset yang ada di proyek tempat dia bekerja selama ini.
Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 2: Rajin Salat dan Belajar karena Ingin Menjadi Orang Kaya
Pak Dipo sendiri juga masih terlihat bingung, karena ia tak pernah merasa melakukan perbuatan nista itu.
Bu Dipo pun tak percaya suaminya menjadi pencuri, karena selama ini tidak menunjukkan gejala seperti itu.
Pak Dipo dikenal sebagai orang jujur. Gajinya setiap minggu selalu diserahkan kepada istrinya dan hanya mengambil sedikit untuk pegangan saja.
Jika mencuri, pasti ada uang berlebih yang didapat. Tapi nyatanya tak ada uang tambahan selain gaji mingguan.
Tantro yang seorang anak kecil saja bisa menilai, kalau ayahnya orang yang jujur. Tantro pun merasa pasti ada sesuatu yang salah dengan apa yang dialami ayahnya.