harianmerapi.com - Kejadian ini sekitar tahun 1970-an. Saat itu saya tinggal di Purworejo. Ayah memiliki tujuh becak. Tujuh orang bekerja pada ayah sebagai pengemudi becak.
Setiap pengemudi becak bebas mengambil becak jam berapa pun. Pulangnya juga bebas jam berapa pun. Zaman dulu memang ada tukang becak tak mempunyai becak sendiri. Mereka bekerja pada orang lain yang mempunyai becak.
Ternyata salah satu tukang becak mendapat pengalaman horor ketika ada penumpang perempuan yang ternyata minta diantar ke kuburan.
Baca Juga: Cerita Horor Tukang Sampah Meninggal Kecelakaan, Malam Harinya Gerobak Sampah Berjalan Sendiri
Pengemudi becak itu bernama Sutopo. Seperti hari-hari biasanya, dia mengemudikan becak sedari pagi. Berkeliling kemana-mana atau ngetem di suatu tempat untuk mencari penumpang.
Dia memiliki istri dengan dua anak. Untuk mencukupi kebutuhaan keluarga, dia tidak kenal lelah mengayuh becak.
Suatu hari, saat dia berkeliling dengan becaknya, ada seorang perempuan di pinggir jalan menghentikan becaknya. Sekitar jam delapan malam.
Perempuan itu hendak naik becak untuk pergi ke daerah Brengkelan. Setelah tawar-menawar harga disepakati, Sutopo pun mengayuh becaknya sesuai tujuan yang diminta penumpang.
Sutopo tak ada firasat apa-apa. Dapat penumpang tentu sudah membuat hatinya senang. Artinya, dapat tambahan duit dari kerja seharian.
Becak lantas menyusuri jalan ke arah Brengkelan. Sesampai di wilayah itu, perempuan yang naik becak menunjuk ke tempat tujuan.
Zaman dulu, lampu penerangan tak sehingar-bingar seperti zaman sekarang. Masih redup dan remang-remang. Pun, tak banyak penduduk berlalu-lalang.
Perempuan yang naik becak meminta berhenti di sebuah tempat. Suaranya masih terdengar jelas. Saat turun dari pedal becaknya, aneh bin ajaib. Perempuan yang naik becaknya tak tampak. Alias hilang begitu saja.
Baca Juga: Ikan Cucut Bantu Turunkan Kolesterol Jahat, Bagian Siripnya Bisa Jadi Campuran Masakan Sup
Sepertinya kesadaran Sutopo pulih seketika. Dia mengarahkan matanya menatap ke depan. Persis di depan becaknya, ada sebuah kijing. Tentu, Sutopo kaget.