harianmerapi.com - Saat berngkat dari rumah beni memang tak berdoa, sehingga kini ia gterjebak dalam pengalaman mistis.
Tampak di depannya pasar malam dengan banyak orang berlalu lalang. Selagi mencari ojek, tiba-tiba seorang perempuan misterius menyenggol Beni, "Maaf mas", suara merdu keluar dari bibir perempuan cantik itu.
Beni seperti terhipnotis oleh kecantikannya. "Eh tidak apa-apa. Emm... boleh kutahu namamu?" tanya Beni setengah merayunya. "Namaku Mayang, mas”.
Baca Juga: 7 Cara Mengenal Allah Melalui Alam Semesta Menurut Buya Hamka, Ini Tanda-Tanda Kaum Berakal
Entah apa yang ada di pikiran Beni malam itu, bukannya mencari ojek ia malah asyik menemani Mayang berkeliling di pasar malam itu hingga mereka tiba di wahana Rumah Hantu.
Mayang berjalan sambil memeluk manja tangan Beni. Di dalam, mereka disuguhi berbagai macam atraksi dan sosok seram jadi-jadian. Hingga mereka tiba di sebuah ruang seperti kamar penuh benda-benda kuno.
Tiba-tiba Mayang menarik Beni ke ranjang kuno yang ada di kamar itu. Mayang pun mulai meraba-raba tubuh Beni sampai ke bagian yang sensitif. Tapi dengan halus Beni menampik tangan Mayang.
Seketika tercium bau anyir darah memenuhi ruangan. Karena curiga Beni menoleh ke arah Mayang. Gandrik! Sosok Mayang berubah menjadi sangat menyeramkan.
Baca Juga: Kekayaan Bukan Segalanya 5: Lulus Predikat Summa Cumlaude Namun Menolak Tawaran Pekerjaan Bagus
Matanya menghitam semua dan taring menghiasi mulutnya yang menyeringai, kulitnya berubah menjadi busuk. Lalu dengan cepat Beni menjauhi "Mayang", berlari menuju pintu keluar. Terdengar tawa mengerikan Mayang.
Artikel Terkait
Lebaran di Kampung Gaib 1: Miris dengan Kemiskinannya Sendiri
Lebaran di Kampung Gaib 2: Dijemput Delman Dibawa ke Rumah Mirip Istana
Lebaran di Kampung Gaib 3: Datang Burung Aneh Ingin Mengucapkan Terima Kasih
Lebaran di Kampung Gaib 4: Berawal karena Menyelamatkan Burung dari Jeratan
Pengalaman Mistis Gara-gara Tak Berdoa 1: Saat Naik Bus Tercium Bunga Melati