harianmerapi.com - Sampai larut malam Berjo belum juga bisa memejamkan matanya. Pikirannya masih terkenang dengan jelas, perjalanan hidup rumah tangganya yang harus kandas di tengah jalan.
Keputusan bercerai dengan Marjina memang tak pernah ia sesali, karena itu dianggapnya jalan terbaik yang bisa dilakukannya.
Kalaupun ada hal yang masih mengganjal adalah keputusan pengadilan yang memberikan hak asuh Solehati kepada sang ibu. Berjo rela cerai dengan istri, tapi dengan anak berat sekali rasanya jika harus dipisahkan.
Baca Juga: Diajak Laki-laki Sepuh ke Puncak Gunung Merapi
Diakui Berjo, untuk saat ini ia memang tak bisa memberi jaminan hidup yang layak untuk masa depan anaknya. Dan hal itu pula yang menjadi alasan, ketika istrinya mengajukan gugatan cerai. Selain memang untuk anak kecil lebih menjadi hak ibu untuk mengasuhnya.
Perceraian itu baru terjadi beberapa hari yang lalu, namun rasanya bagi Berjo sudah sangat lama ia tak bertemu dengan Solehati.
Ia hanya bisa berharap, perpisahan orang tua tak memberi pengaruh buruk bagi perkembangan kejiwaan putrinya itu.
Baca Juga: Mengintip Sosok Perempuan Mandi, Badan Ditimbun Tanah Lempung
Setiap saat memikirkan Solehati inilah, hati Berjo tak pernah bisa tenang. Namun di sisi lain, ada semangat untuk bangkit dari keterpurukan sekaligus membuktikan pada putrinya itu bahwa ia masih pantas menjadi ayah yang bertanggung jawab.
Bukan kepada Marjina, namun kepada Solehati ia ingin memberikan bukti itu.
"Solehati tak boleh punya pikiran ayahnya tidak bertanggung jawab. Saya harus bisa membuktikannya dan saya yakin bisa melakukannya suatu saat nanti," begitu keyakinan yang ada dalam benak Berjo.
Memang untuk sementara ini Berjo belum bisa berpikir, kira-kira apa yang harus dilakukannya untuk memberi bukti itu. Apalagi selama bertahun-tahun ia sudah mencobanya, namun belum juga berhasil.
Baca Juga: Misteri Malam Selasa Kliwon Saat Bulan Hantu
"Baiklah, selama ini aku gagal karena terlalu mengandalkan ijazah sarjanaku. Mungkin aku butuh pencerahan agar bisa menemukan jalan terbaik, dan aku yakin pasti bisa melakukannya," kata Berjo dalam hati. (Bersambung) *