kearifan

Kegigihan Nyai Subang Larang 3: Bersedia Dipersunting Prabu Siliwangi Asal Tetap Memeluk Islam

Rabu, 3 November 2021 | 12:05 WIB
Pertarungan satria digelar, pemenangnya berhak mempristri Subang Larang. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Sekitar tahun 1420-an Ki Gedeng Tapa menyelenggarakan sayembara tarung satria. Dari sanalah awal kisah percintaan dimulai. Siapa pun yang dapat menang dalam pertandingan maka ia berhak memperistri Subang Larang.

Orang-orang pun beramai-ramai mengikuti sayembara tersebut. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Mendengar sayembara tersebut Prabu Siliwangi pun turut serta, ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang sangat berharga. Prabu Siliwangi pun menyamar menjadi Raden Sunu sebagai perwakilan wilayah Surantaka.

Pertarungan sengit pun terjadi ketika Prabu Siliwangi bertanding dengan Amuk Marugul putra Prabu Susuk Tunggal (Kerajaan Sunda). Meraka pun masih memiliki hubungan saudara.

Baca Juga: Pernikahan yang Tak Direstui 4: Hari Demi Hari Hanya Ada Pertengkaran

“Aku tidak menyangka bertemu Kanda di sini.”
“Mari kita bertarung secara sehat.”
“Untuk urusan satu ini aku tidak akan menyerah begitu saja” ucap Amuk Maragul.

Setelah bertarung cukup lama keduanya pun terluka. Tak ada salah satu dari mereka yang mau mengalah. Masing-masing mengeluarkan senjata pamungkasnya. Pertarungan pun semakin sengit. Mereka sangat ingin menikahi Nyai Subang Larang.

Hingga pada akhirnya Prabu Siliwangilah yang keluar sebagai juara dalam sayembara tersebut. Syekh Quro kemudian mengizinkan Prabu Siliwangi untuk menikahi Subang Larang tentu saja ada persayaratan yang harus ia penuhi.

Baca Juga: Dikejar Mbak Kunthi Gara-gara Kencing di Sembarang Tempat

“Ada syarat yang perlu Tuan sanggupi untuk meminang saya.”
“Syarat apa yang harus hamba penuhi?”
“Izinkan saya untuk tetap memeluk agama Islam dan jika Tuan berkenan ikutlah meyakini agama yang saya anut.
“Saya tidak keberatan untuk memenuhi permintaan tersebut.”

Prabu Siliwangi yang sejak semula hatinya tergetar mendengar Nyai Subang Larang mengaji ia pun tak keberatan memenuhi persyaratan tersebut. Berdasarkan kesepakatan tak ada halangan untuk menikahi Nyai Subang Larang.

Prabu siliwangi pun memeluk ajaran agama Islam tanpa paksaan. Kini Prabu Siliwangi mempersiapkan permintaan Syekh Quro. Mas kawin yang diberikan kepada Nyai Subang Larang berupa Lintang Kerti Jejer Seratus. Lintang Kerti Jejer Seratus merupakan simbol dari tasbeh yang merupakan alat untuk berwirid. Sayangnya pada saat itu hanya ada di Mekah.

Baca Juga: Bulus Penghuni Sungai Widas itu Minta Dikembalikan

Konon untuk mendapatkan Lintang Kerti beliau terbang ke Mekah. Ketika beliau hendak terbang sempat mengalami kegagalan. Tak lama Syekh Quro datang dan menegur Prabu Siliwangi untuk mengucapkan basmalah barulah ia bisa pergi ke Mekah. Sekembalinya dari Mekah Prabu Siliwangi pun menikahi Subang Larang di Pesantren Quro.

Sejak saat itulah Islam masuk ke dalam Istana Pajajaran. Meskipun bukan pernikahan pertama Prabu Siliwangi namun ia begitu mencintai Subang Larang.

Sebelumnya ia telah menikahi Nyai Ambet Kasih atau Putri Buniwangi. Beliau adalah putri Ki Gedeng Sendang Kasih penguasa di Surantaka yang tak lain adalah adik Raja Galuh (ayah Prabu Siliwangi), Prabu Anggalarang.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB