Dikejar Mbak Kunthi Gara-gara Kencing di Sembarang Tempat

photo author
- Senin, 2 Agustus 2021 | 08:46 WIB
Sosok menyeramkan tiba-tiba muncul. (Pramono Estu)
Sosok menyeramkan tiba-tiba muncul. (Pramono Estu)

NGALONG, istilah yang sangat familiar di kalangan anak muda. Yaitu kebiasaan tidur di siang hari lalu keluyuran di malam hari. Mirip seperti kalong (kelelawar). Begitu juga dengan Bejo, pemuda yang baru saja lulus SMA ini masih menganggur. Menikmati masa muda, katanya. Seharian tidur, malam hari pergi keluyuran. Entah sekadar nongkrong di lapangan atau gardu ronda.

Malam itu seperti biasa Bejo nongkrong di gardu ronda. Rokok eceran nangkring di telinganya. Sarung dan kaos oblong menjadi style favoritnya. Dia menunggu Narto, teman sesama pengangguran.

"Kang, aku punya enak-enak nih," kata Narto tiba-tiba muncul.
"Enak-enak apa to?" Bejo penasaran.
"Kamu pasti suka, Kang. Ayo kita ke pojok lapangan. Joko sudah menunggu di sana," ajak Narto.

Baca Juga: MUI Minta Ilmuwan Indonesia Tidak Anggap Enteng Soal Prediksi Jakarta Tenggelam

Mereka berdua pun bergegas ke lapangan. Lapangan desa memang sepi. Penerangan sangat terbatas. Ditambah ada pohon randu alas di 100 meter selatan lapangan. Terkenal angker jadi jarang ada orang yang berani kesana. Cocok untuk mojok sambil menikmati jamu (minuman keras).

"Sini, sini, Kang. Kita dapat traktiran dari Narto nih. Malam ini kita enak-enak," kata Joko bersiap dengan dua botol jamu.

"Wahh.. wahh.. Narto ini memang pengertian sekali. Tau aja kita lagi setres nganggur. Butuh refreshing," jawab Bejo sumringah.

Baca Juga: Hewan pun Bisa Terpapar Covid-19, Ini yang Perlu Diketahui

Kenikmatan minuman keras mulai merasuki tubuh mereka. Efek banyak minum hingga Bejo ingin kencing. Setengah sadar dia berjalan ke selatan lapangan. Dia tak sadar kencing tepat di bawah pohon randu alas. Setelah buang hajat dia segera kembali ke tempat teman-temannya.

"Jok.. Joko.. lihat itu di belakang Kang Bejo ada putih-putih terbang." kata Narto.
"Kang Bejo.. di belakangmu ada apa?" teriak Joko.
"Apa?" Bejo segera medongak ke belakang.

Gandrik.
Sosok perempuan berwajah menyeramkan terbang tepat di atasnya. Rambutnya panjang tak beraturan. Seluruh tubuhnya ditutup kain putih. Yang lebih menyeramkan lagi wajahnya gosong tak beraturan, lidahnya menjulur panjang, matanya menyala merah.
"Mbakk.. Mbakk Kunthi!!!!!"

Baca Juga: Perusakan Ambulans dan Perebutan Jenazah Covid-19 di Jember, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

Sontak Bejo berlari tunggang langgang. Narto dan Joko pun bergegas bangkit dan lari duluan. Mereka bertiga kocar kacir sambil sempoyongan. Bejo lari hingga terjatuh-jatuh. Mereka berlari menuju gardu ronda. Mereka langsung meringkut, menggigil ketakutan di pojok gardu. Bapak-bapak mencoba menenangkan. Setelah tenang dan menceritakan apa yang terjadi, Bapak-bapak malah menertawakan mereka.

"Kalian itu, tau disana angker kok ya nekat minum disana. Ngencingin tempat angker. Sukurin. Biar kapok!" kata Pak RT.
Bejo, Narto dan Joko hanya meringis. (Seperti dikisahkan Indri Astuti, semua nama samaran)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X