KATA pepatah biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Begitu pula dengan Purbo, yang tak menggubris gunjingan orang saat dirinya akan mempersunting anak orang kaya Waryani.
Tak peduli pula dengan omongan miring yang menyebut dirinya hanya mengincar harta keluarga Yani yang dsebut-sebut tidak habis tujuh turunan.
Begitu pula dengan Yani, yang menutup mata dan telinganya dari omongan para tetangga. Sebelumnya memang tak terpikirkan oleh Yani, jika dirinya akan berjodoh dengan playboy kampung itu.
Baca Juga: Tumbal Pesugihan Monyet 3: Rantai Besi Melilit Anak-anak yang Dijadikan Budak
Namun entah mengapa, hatinya jadi luluh manakala Purbo mulai mendekati dirinya. Catatan masa lalu Purbo yang suka berganti-ganti pacar, sama sekali tidak menjadi pertimbangan Yani.
Ia hanya menuruti kata hatinya, bahwa Purbo adalah pria yang sepertinya bakal bisa menjadi pelindung bagi dirinya.
Rupanya kepandaian dan pengalaman Purbo dalam menaklukkan hati para wanita, kini berhasil ditujukan pada Yani. Apalagi Purbo merasa bahwa petualangan cinta harus segera diakhiri, mengingat usianya yang sudah mau menginjak kepala tiga.
Baca Juga: Kesaktian Syekh Maulana 3: Mimpi Bertemu Suami Istri Penunggu Alas Roban
Menatap masa depan yang mapan, maka satu pilihannya adalah memperistri wanita yang secara ekonomi berasa dari keluarga mapan pula. Jadi, harta adalah pertimbangan utama Purbo menjatuhkan pilihan pada Yani.
Kebetulan pula, Yani hanya anak tunggal, sehingga bayangan Purbo jika menjadi istrinya maka kelak dirinya juga yang akan mewarisi tanah ratusan hektar.
Agar incarannya tidak lepas, maka Purbo pun tak mau berlama-lama memacari Yani. Niatnya ia segera melamar Yani. Gayung bersambut, Rupanya orang tua Yani sudah ingin mendapatkan seorang cucu, sehingga tak ada halangan sama sekali bagi Purbo dan Yani uantuk segera membangun rumah tangga.
Baca Juga: Hantu Jamu Gendong Gentayangan di Jembatan Tempat Ia Dibunuh Preman
Bagi Pak Warjo, ayah Yani, tak masalah dengan latar belakang Purbo yang berasa dari keluarga biasa jika dibandingkan dengan dirinya. Yang penting Yani sudah cocok dan yakin dengan pilihannya.
"Yani yakin Pak. Mas Purbo laki-laki yang baik dan sayang sama Yani," kata Yani ketika ditanya Pak Warjo soal kemantapan hatinya memilih Purbo sebagai pendamping hidup. (Bersambung) *