KARENA keteguhan hatinya, Bahurekso berhasil mengalahkan rasa takut sehingga ilmu yang ia miliki semakin kuat dan berhasil mengalahkan Dadungawuk.
Sudah sewajarnya manusia dapat melawan sihir atau ilmu gaib yang berasal dari makhluk gaib karena manusia adalah makhluk yang sempurna memiliki iman dan akal.
Sejak kejadian itu Dadungawuk memerintahkan kepada anak buahnya untuk tidak mengganggu lagi. Bahurekso pun tidak melarang mereka untuk tinggal di Alas Roban.
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 30: Hidup Berkecukupan Namun Tak Suka Bermewah-mewah
Mereka pun bersepakat untuk tidak saling mengganggu. Para prajuritpun mulai bermukim di Alas Roban membuaka lahan pertanian serta pengairan.
Usaha untuk menjadikan Alas Roban sebagai lumbung padi pun berhasil. Panen pun begitu melimpah. Untuk menghindari ganguan jin dan iblis maka setiap panen digelarlah sedekah bumi.
Hal tersebut bertujuan untuk menghindari gangguan makhluk gaib dan wujud syukur kepada sang pencipta. Sejak saat itulah lambat laun Alas Roban menjadi pemukiman warga.
Baca Juga: Tumbal Pesugihan Monyet 3: Rantai Besi Melilit Anak-anak yang Dijadikan Budak
Selang waktu berlalu, berbagai orang mulai berdatangan menggantungan nasib mereka di Alas Roban. Dari sanalah mulai berkembang pemukiman warga. Berbagai aktivitas bisa dilakukan ditempat tersebut.
Namun sangat disayangkan pemukiman tersebut justru banyak di huni para komplotan penjahat seperti pencuri, perampok, dan bandit. Mendengar hal tersebut Syekh Maulana pun berniat untuk menyiarkan ajaran agama Islam di daerah Alas Roban.
Hingga pada suatu hari, Syekhmaulana tiba di Alas Roban yang kini berada di Kecamatan Gringsing. Tentunya beliau sudah mengetahui bahaya apa yang akan mengintainya.
Baca Juga: Dikuasai Sifat Ananiyah, Tobat Baru Hadir Setelah Badan Tak Berdaya
Beberapa pemuka agama yang mencoba menyiarkan agama Islam di kawasan Alas Roban belum ada yang berhasil. Hal tersebut dikarenakan gangguan tidak hanya datang dari manusia tetapi juga dedemit.
Dalam pengembaraannya akhirnya Syekh Maulana tiba di Alas Roban, namun sejauh kakinya melangkah ia tidak menemukan adanya pemukiman warga. Ia pun memutuskan untuk beristirahat sejenak dengan beralaskan tanah. Ia pun tak henti-hentinya memohon perlindungan kepada Sang Pencipta. Dalam mimpinya ia didatangi sepasang suami istri.
Mereka adalah jin penunggu Alas Roban Ki Janggut Putih dan Nyi Putih yang sangat ditakuti.
“Pergilah dari tempat ini jika Kau ingin selamat,” ucap Ki Janggut Putih.