hidayah

Akibat memetik buah terlarang 3, suami mendua dan menjadi budak nafsu sosok wanita lain

Sabtu, 25 Mei 2024 | 21:00 WIB
Ilustrasi cerita hidayah Akibat memetik buah terlarang 3, suami mendua dan menjadi budak nafsu sosok wanita lain (Sibhe)

HARIAN MERAPI - Bagian ketiga dari cerita hidayah akibat memetik buah terlarang, ternyata suami mendua dan menjadi budak nafsu sosok wanita lain.

Hadist Nabi Muhammad SAW; "..dan hati yang hitam seperti cangkir yang terbalik; tidak mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali yang sesuai dengan hawa nafsunya." (HR Muslim)

Sebagai seorang istri, batin Lastri tak bisa dibohongi. Ibu rumah tangga yang sederhana ini mulai mengendus ada sesuatu yang tidak beres pada diri sang suami, Karman.

 Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 1, tergoda anak kos saat melihat pada pandangan pertama

Beberapa kali suaminya terlihat bertingkah serba salah di depannya dan sedikit-sedikit mudah tersulut emosinya. Begitu pula dengan waktu di rumah yang semakin jarang, karena berbagai alasan yang selalu saja ada.

"Mah, nanti habis dari kantor saya ada urusan penting dengan teman-teman, jadi mungkin pulang sampai malam," kata Karman saat berpamitan mau berangkat kerja.

"Teman yang mana Pah, perasaan kemarin baru saja ada rapat sampai larut malam," tanya Lastri memancing pembicaraan lebih jauh.

"Teman Papah kan banyak, masak harus saya jelaskan satu satu. Sudahlah, nanti Papah terlambat," ketus Karman sambil bergegas pergi.

 Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 2, mendekati zina hingga terlibat hubungan gelap

Ada perasaan masgul dalam diri Lastri, tapi dia tidak ingin berprasangka buruk terlebih dulu pada suaminya. Dia mencoba untuk memahami pola kerja suaminya di sebuah bank ternama, tentu membutuhkan intensitas yang tinggi.

Tak pernah lupa pula, Lastri senantiasa mendoakan agar suaminya diberi kemudahan dan petunjuk tetap berada di jalan yang lurus.

Tak terbayangkan sama sekali oleh Lastri, kalau suaminya ternyata tengah mendua. Sita yang semula ngekos di rumah Pak Gondo, diminta Karman untuk pindah tempat kos.

Ini dilakukannya agar dia bisa lebih bebas untuk menemui gadis pujaannya itu. Karena itu, jika Karman bergegas berangkat pagi-pagi, sesungguhnya agar ia bisa mampir dulu di tempat kos Sita untuk sekadar menjenguk dan berasyik mesra sejenak.

Baca Juga: RUU Penyiaran dinilai ada kejanggalan, begini sikap Prodi Ilmu Komunikasi UMY

Sesungguhnya tidak ada niatan dari Karman untuk menikahi Sita, karena dalam hati kecilnya masih berat untuk meninggalkan Lastri beserta dua anaknya.

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB