Nyadran di makam Kyai Ageng Karotangan 6, mengajarkan agama Islam dengan langsung memberikan contoh

photo author
- Senin, 31 Juli 2023 | 20:40 WIB
 Prasasti Tetenger makam Kyai Ageng Karotangan dan kerabatnya ( MERAPI-AMAT SUKANDAR)
Prasasti Tetenger makam Kyai Ageng Karotangan dan kerabatnya ( MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Nyadran di makam Kyai Ageng Karotangan 6, mengajarkan agama Islam dengan langsung memberikan contoh.

Di Paremono, Kyai Ageng Karotangan mulai aktif menyebarkan agama Islam ke beberapa daerah di sekitar Magelang. Dia berdakwah menyesuaikan petunjuk Dewan Walisanga.

Kyai Ageng Karotangan juga mengajarkan cara bercocok tanam yang baik kepada warga desa.

Baca Juga: Nyadran di makam Kyai Ageng Karotangan 1, selain diikuti warga juga dihadiri kerabat Keraton Surakarta

Dalam mengajarkan agama Islam, dia lebih banyak memberikan contoh.

Misalnya, saat tiba waktu sholat dhuhur di sawah, beliau tak segan-segan untuk meminta air wudhu kepada warga dan melaksanakan sholat di tempat terbuka.

Ketika ada orang yang penasaran dan bertanya tentang apa yang dilakukannya, dia menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya itu adalah cara berdoa untuk memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberi hasil panen yang melimpah.

Baca Juga: Nyadran di makam Kyai Ageng Karotangan 2, ‘Pesarean Agung Paremono’ peninggalan awal Kerajaan Mataram Islam

Warga memang tak langsung mengikutinya, tetapi saat hasil panennya benar-benar melimpah, tak sedikit warga yang minta diajari sholat dan memeluk agama Islam.

Dengan cara yang santun dan membawa manfaat langsung seperti ini, banyak warga yang bersimpati dan mengikuti ajaran Kyai Ageng Karotangan, agama Islam.

Dalam waktu singkat dia memperoleh banyak pengikut. Nama Kyai Ageng Karotangan semakin dihormati sebagai pemimpin agama yang juga mengajarkan ilmu pertanian.

Baca Juga: Nyadran di makam Kyai Ageng Karotangan 3, memperdalam agama Islam pada Sunan Ampel

Kepiawaian Kyai Ageng Karotangan dalam bidang pertanian sampai sekarang menjadi warisan yang masih dilestarikan oleh warga desa Paremono.

Disamping pengetahuan tentang bertani juga cara membuat berbagai jenis olahan makanan dengan bahan dari beras seperti wajik, jadah, krasikan, lopis, peyek cethol, tempe kripik dan sebagainya.

Pada tahun antara 1575 M - 1595 M, Kyai Ageng Karotangan wafat dan dimakamkan di Pagergunung (sekarang orang menyebutnya Gergunung), yang letaknya di antara dusun Sumping Wetan (Simping Wetan) dan Sumping Kulon (Simping Kulon).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X