Kiai Welit juga menjadi guru agama bagi Sultan HB I, dan menjadi kiai yang dipercaya untuk memberikan ceramah keagamaan setiap hari Jumat di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.
Kiai Welit bernama asli KH Muhammad Faqih. Kiai sakti yang dikenal dermawan, yang saat itu tinggal di sebuah rumah kecil di Padukuhan Ketonggo.
Ketika itu, Kiai Welit bukan seorang guru agama yang punya banyak santri.
Nun dikisahkan, Kiai Welit membuat welit atau atap rumbia dari daun ilalang. Welit yang dibuatnya itu tidak pernah dijual, tapi dibiarkan begitu saja di depan rumahnya. Siapapun yang butuh welit boleh mengambilnya.
Karena pekerjaannya membuat welit itulah, KH Muhammad Faqih dijuluki Kiai Welit.
Lantas, bagaimana Kiai Welit bisa dapat tanah perdikan dari Sultan HB I, dan membangun Masjid Wonokromo? *