Pithi tersebut menjadi jimat yang selalu dibawa Mbah Truno Kepleh sewaktu ikut berperang melawan Belanda bersama Pangeran Diponegoro.
Dari kisah turun temurun itulah makam Pangeran Blitar menjadi terkenal sebagai tempat keramat.
Sejak itu pula makam Pangeran Blitar menjadi tempat tirakat. Mereka datang dari berbagai daerah.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Desak TP2K Cegah Kekerasan dan Pelecehan di Sekolah
Jika ujubnya terkabul, pelaku tirakat akan mendapatkan mimpi bertemu dengan Pangeran Blitar.
Dari kesaksiannya, sosok Pangeran Blitar sering menampakkan diri dengan busana prajurit zaman dulu.
Namun demikian, tak ada juru kunci yang secara rutin menjaga dan membersihkan makam Pangeran Blitar.
Baca Juga: Kabar gembira, petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi di kios terdekat. Syaratnya cuma bawa KTP
Hanya Sudarmaji, warga setempat yang kini secara sukarela menjaga dan merawat keberadaan makam Pangeran Blitar di Padukuhan Jitar Kulon, Sumberarum, Moyudan, Sleman, tersebut. *