Sumur Tembogo di Padukuhan Muntuk, memiliki kedalaman sekitar 13 meter dengan diameter 1 meter. Bentuknya tidak bulat seperti sumur pada umumnya, namun kotak bujur sangkar.
"Sejak ditemukan pertama kali, Sumur Tembogo bentuknya memang kotak," kata Kawidi.
Menurut Kawidi, Sumur Tembogo bukan sekadar sendang atau sumber air biasa. Namun, juga merupakan salah satu situs bersejarah yang masih dikeramatkan.
Baca Juga: Wamenkominfo Nezar Patria ajak semua pihak kolaborasi kembangkan sistem AI nasional, ini manfaatnya
Sebuah pohon langka dan tua bernama pohon ungu, tumbuh besar tepat di bibir Sumur Tembogo.
Kawidi mengatakan, Sumur Tembogo merupakan petilasan markas Pangeran Diponegoro dan pasukannya saat masih berperang.
Sejak dulu Sumur Tembogo juga dikenal keramat, karena sering ada penampakan seekor harimau putih.
Menurut Kawidi, harimau putih itu bernama Singo Dongso, penjaga Sumur Tembogo yang tidak kasat mata.
"Kalau ada yang ritual di Sumur Tembogo, harimau putih sering menampakkan diri sebagai tanda kalau ritualnya kabul," kata Kawidi.
Meski belum dikenal luas, Sumur Tembogo sudah banyak diketahui sebagai situs keramat oleh para pelaku tirakat.
Kawidi mengatakan, hingga sekarang banyak orang melakukan ritual di Sumur Tembogo ini.
"Mereka datang dari Surabaya, Madura, bahkan dari Sumatera, dan banyak lagi," katanya.
Sumur Tembogo di Padukuhan Muntuk, Dlingo, Bantul, selama ini juga menjadi tempat berlangsungnya upacara adat merti desa.