Baca Juga: Kasus Penipuan CPNS, Korban Desak Polisi Proses Hukum Anak Penyanyi Nia Daniaty
Dikemukakan berbagai ciri lain di saat asam lambung naik adalah lebih sering bersendawa, mudah kenyang, sakit tenggorokan, bau mulut, muntah, mual, produksi air liur lebih banyak, dan mengalami batuk tanpa dahak.
Bagi mereka mengamali hal tersebut satu atau dua kali dalam satu bulan dianggap sebagai kewajaran. Apalagi bila usai mengkonsumsi makanan berlemak dan pedas.
Tetapi jika selama beberapa hari, maka perlu diperiksakan ke dokter untuk diperiksa atau mendapat pengobatan.
GERD dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.
Baca Juga: Kasus Sate Sianida, Aiptu Tomy dan Istri Diharapkan Hadir di Persidangan
Apalagi jika terjadi dalam durasi yang panjang, sering muncul, menyebabkan muntah bercampur darah, nyeri hingga ke rahang, dan disertai dengan kondisi sesak napas.
Dia mengatakan ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko melemahnya otot pada kerongkongan, seperti kondisi obesitas, usia lanjut dan kondisi hamil.
Selain itu, kata dia, terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas, alkohol, merokok, bahkan kondisi stres pun dapat menyebabkan otot kerongkongan tidak bekerja secara maksimal.
Tidak hanya gaya hidup dan pola makan saja, nyatanya asam lambung naik juga dapat disebabkan oleh adanya beberapa penyakit, seperti gastroparesis, scleroderma, hingga hernia hiatus.
Baca Juga: Pelaku Tabrak Lari di Moyudan Sleman Ditangkap, Kabur Pulang ke Rumah karena Panik
Guna mencegah risiko penyakit ini, harus menerapkan gaya hidup sehat setiap hari.
Dikatakan Taryumi, konsumsi makanan yang tidak memicu sakit pada tenggorokan dan lengkapi asupan nutrisi dengan suplemen tambahan. *