harianmerapi.com - Kebiasaan minum susu kering rupanya menyebabkan radang lambung atau gastritis. Namun demikian bukan berarti kebiasaan minum susu merupakan hal berbahaya yang harus dihindari.
Minum susu memang menyehatkan namun jika tidak mematuhi pedoman bisa mengakibatkan penyakit radang lambung. Pedoman itu di antaranya larangan sebelum atau bersamaan minum susu.
Gastritis adalah gangguan sistem pencernaan yang juga dikenal sebagai radang lambung. Penyakit ini terjadi ketika lapisan dalam dinding lambung (mukosa) meradang atau membengkak.
Baca Juga: Asam Lambung Naik, Yuk Makan Pisang dan Melon
Penyakit ini diderita hampir 10 persen penduduk dunia. Salah satu faktor pemicu gastritis adalah konsumsi tinggi protein dalam menu harian.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr Taryumi mengatakan, pola makan tinggi protein dapat memicu tingginya sekresi asam lambung. Tandanya adalah terasa panas dan perih di perut bagian uluhati.
Selain itu perut kembung, cegukan, mual, muntah, hilang nafsu makan, cepat merasa kenyang saat makan, buang air besar dengan tinja berwarna hitam dan muntah darah.
Dikatakan kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dan minum kopi juga dapat memicu terjadinya gastristis.
Hal ini karena makanan pedas bersifat merangsang organ pencernaan dan dapat menimbulkan iritasi pada lapisan mukosa lambung, sedangkan kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan aktivitas produksi asam lambung.
Baca Juga: Skema Keberangkatan dan Kepulangan Umroh Terbaru, Tiga Kali Swab PCR Sebelum Kembali ke Rumah
"Produksi asam lambung berlebihan inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis karena peradangan pada dinding lambung," kata dia.
Lailatul Muniroh Arikah dari Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya pernah meneliti faktor minum susu kering dengan gastritis pada Pasien di RSI Surabaya tahun 2015. Hasil penelitian itu dimuat dalam jurnal 'Gizi Indon' tahun 2015.
Hasil uji estimasi risiko menunjukkan bahwa responden penelitian yang mengalami gastritis sebagian besar adalah yang memiliki riwayat kebiasaan konsumsi susu sering, yakni frekuensi konsumsi susu mingguan hingga harian.
Tetapi bukan jumlah konsumsi susu yang menjadi faktor risiko kejadian gastritis. Melainkan pola konsumsi susu tersebut.