'Dia Pun mengajukan kepada Rabbnya berbagai janji dan bukti apa saja yang dikehendaki.
Maka, Rabbnya memalingkan wajahnya dari api neraka dan mengadakan pembatas antara dirinya dan apa yang datang kepadanya berupa azab.
Sehingga wajahnya menghadap ke surga.
Kisah ini antara lain ada dalam buku 'Kisah-kisah gaib dalam hadits shahih' yang ditulis Umar Sulaiman Al-Asyqar dari Fakultas Syariah, Universitas Az-Zarqa'.
Dikisahkan pria ini diam sebagaimana yang dikehendaki Allah untuk diam.
Baca Juga: Wantannas RI gelar audiensi penguatan nilai Pancasila di lingkungan Ponpes
Dia mengingat semua janjinya bersama Rabbnya untuk tidak meminta kepada-Nya selain apa yang telah dia minta. Akan tetapi, kesenangannya dekat dengan surga dan bersukaria dengan para penghuninya terus membesar di dalam dirinya.
Hal itu terus saja demikian sehingga mendorongnya berdoa kepada Rabbnya seraya memohon kepada-Nya sudi kiranya mendekatkan dirinya ke pintu surga.
Dia dicela oleh Rabbnya karena tidak memenuhi apa-apa yang dijanjikan kepadanya. Allah mencerca dan memburukkannya seraya berfirman,
'Bukankah engkau telah memberikan janji-janji dan bukti-bukti bahwa engkau tidak akan meminta apapun kepada-Ku selama-lamanya selain yang telah diberikan kepadamu.
Celaka engkau wahai anak Adam dan alangkah gombalnya janji mu."
Baca Juga: Apa upaya Indonesia agar lolos dari hantaman krisis global? Begini penjelasan pakar....
Tetapi pria itu terus berdoa, memohon dan berharap. Maka, Rabbnya bertanya kepadanya sebagaimana Dia bertanya kepadanya untuk pertama kalinya,
"Apakah kiranya jika engkau diberi itu engkau akan meminta yang lain?"