Betul, tegas dalam arti dalam meluruskan masalah dan menerapkan kedisiplinan, namun di sisi lain Rasulullah juga sangat lemah lembut terutama kepada anak yatim, wanita,
dan juga orang yang kurang mampu, bahkan pernah dikisahkan Beliau sangat lemah lembut terhadap orang Yahudi yang kurang mampu.
Baca Juga: Mensyukuri nikmat Allah, di antaranya dengan bersifat qanaah
Rendah Hati, ya, sangat jelas sekali bahwa Beliau sangat rendah hati, tidak pernah menyombongkan dirinya, apa lagi di depan orang-orang yang kurang mampu
Ketiga, tidak pernah memberatkan orang lain dan sederhana. Nah ini salah satu prinsip Rasulullah, ketika Beliau masih merasa mampu melakukan sesuatu, Beliau tidak pernah meminta tolong kepada orang lain.
Sangat Sederhana, Inilah gaya hidup yang harus di contoh, beliau terkenal sangat sederhana dari dulu sampai ketika Beliau menjadi Khalifah Pemimpin Umat), karena beliau tidak mau terlihat mewah di depan para rakyatnya.
Kesederhanaan dalam hidup menjadikan kisahnya bersinar sepanjang zaman.
Keempat, tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan.
Ini hal yang sering kita lupakan, terkadang ketika kita dijailin atau dikerjain sama teman saja, kita langsung membalasnya dengan lebih sadis, berbeda dengan Beliau,
bahkan dalam kisahnya, pernah saat beliau berdakwah, ada yang melemparinya dengan batu dan serta meludahinya, lalu apa reaksi dari Beliau?
Membalas lemparan itu, ya, membalasnya namun dengan melemparkan senyuman, Subhanallah.
Kelima, suka memaafkan dan merelakan, Pemaaf itulah sifat unggul dari Beliau, ketika sanak saudara ataupun orang-orang terdekatnya berbuat salah kepadanya, Beliau selalu memaafkan sekaligus menasehatinya agar tidak terulang, Merelakan?
Ya, berbeda dengan kebanyakan orang zaman sekarang, yang ketika kehilangan barang berharganya langsung kelimpungan kesana kemari, bahkan sampai stress,
Jika Beliau kehilangan sesuatu hanya tersenyum dan santai-santai saja, dengan meyakini bahwa Allah pasti akan menggantinya di kemudian hari.