HARIAN MERAPI - Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah mata rantai terakhir dari agama Allah SWT yang diturunkan melalui para Rasul terdahulu.
Sebagaimana firman-Nya: “Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya” (QS, Asy-Syura, 42:13).
Sasaran agama Islam yang dibawa oleh Muhammad SAW adalah ummat manusia seluruh alam (universal), QS Saba:28, Al-Ambiya’:107, Al’A’raf:158.
Baca Juga: Resep hidup bahagia di tengah badai kehidupan, di antaranya dengan husnudhan kepada Allah SWT
Sedangkan sasaran agama para Rasul sebelumnya adalah ummat atau kaum tertentu saja (lokal), QS, Ar-Rum:47; Hud: 25, 50, 61, 84, 79; Ali Imran: 47, 47-49.
Seluruh Rasul Allah diutus untuk membawa ajaran yang sama yaitu Islam.
Hal ini tersebut dalam al-Qur’an antara lain: Nabi Ibrahim AS (1800 SM), Ismail dan Ya’qub diutus dengan membawa Islam (Al-Baqarah, 2: 130).
Nabi Musa AS (1300 SM) diutus kepada Bani Israil dengan membawa Islam (QS, Al-A’raf: 125-126).
Nabi Isa AS diutus (juga) kepada Bani Israil dengan membawa Islam (QS, Ali Imran: 52).
Semua syariat samawi diturunkan Allah di kawasan Timur Tengah.
Baca Juga: Lima syarat taubat nasuha, salah satunya ikhlas
Hal ini karena ada tiga alasan: (1) Letak geografis strategis (untuk bisnis), (2) Tabiat masyarakatnya seperti bahan baku yang mudah diolah dan (3) Perlu petunjuk Tuhan.
Ajaran Islam diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari dan dibagi kepada dua periode: Mekah (13 tahun) dan Madinah (10 tahun).
Islam dengan agama-agama sebelumnya mempunyai hubungan yang bersifat: Ta’kid,
Artinya menegaskan kembali ajaran yang pernah dibawa oleh para Rasul sebelumnya, tanpa perubahan atau perbedaan sama sekali.