Agama Islam sebagai Agama Samawi

photo author
- Selasa, 13 September 2022 | 06:47 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si (Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si (Dok Pribadi)

HARIAN MERAPI - Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah mata rantai terakhir dari agama Allah SWT yang diturunkan melalui para Rasul terdahulu.

Sebagaimana firman-Nya: “Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya” (QS, Asy-Syura, 42:13).

Sasaran agama Islam yang dibawa oleh Muhammad SAW adalah ummat manusia seluruh alam (universal), QS Saba:28, Al-Ambiya’:107, Al’A’raf:158.

Baca Juga: Resep hidup bahagia di tengah badai kehidupan, di antaranya dengan husnudhan kepada Allah SWT

Sedangkan sasaran agama para Rasul sebelumnya adalah ummat atau kaum tertentu saja (lokal), QS, Ar-Rum:47; Hud: 25, 50, 61, 84, 79; Ali Imran: 47, 47-49.

Seluruh Rasul Allah diutus untuk membawa ajaran yang sama yaitu Islam.

Hal ini tersebut dalam al-Qur’an antara lain: Nabi Ibrahim AS (1800 SM), Ismail dan Ya’qub diutus dengan membawa Islam (Al-Baqarah, 2: 130).

Nabi Musa AS (1300 SM) diutus kepada Bani Israil dengan membawa Islam (QS, Al-A’raf: 125-126).

Nabi Isa AS diutus (juga) kepada Bani Israil dengan membawa Islam (QS, Ali Imran: 52).

Semua syariat samawi diturunkan Allah di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Lima syarat taubat nasuha, salah satunya ikhlas

Hal ini karena ada tiga alasan: (1) Letak geografis strategis (untuk bisnis), (2) Tabiat masyarakatnya seperti bahan baku yang mudah diolah dan (3) Perlu petunjuk Tuhan.

Ajaran Islam diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari dan dibagi kepada dua periode: Mekah (13 tahun) dan Madinah (10 tahun).

Islam dengan agama-agama sebelumnya mempunyai hubungan yang bersifat: Ta’kid,

Artinya menegaskan kembali ajaran yang pernah dibawa oleh para Rasul sebelumnya, tanpa perubahan atau perbedaan sama sekali.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Agama Kasih Sayang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X