harianmerapi.com - Haji wada' merupakan ibadah haji yang terakhir dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Haji wada' yang dilaksanakan pada tahun kesepuluh hijrah tersebut sebagai tuntunan haji yang harus diikuti kaum muslimin.
Jumlah kaum muslim yang beribadah haji bersama Rasulullah tersebut sebanyak 140 ribu.
Baca Juga: Kisah Haji Wada' Nabi Muhammad SAW, Menuju Puncak Haji di Arafah
Mereka berasal dari jazirah arab, baik yang kabilah atau negerinya sudah mengakui kepemimpinan Nabi Muhammad SAW maupun yang belum.
Dikisahkan dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad yang ditulis Kh Moenawar Chalil, setelah tiba di Mina, sewaktu matahari tergelincir, Nabi SAW berangkat dengan mengendarai unta ke sebuah lembah yang bernama Bathnul Wadi, yang terletak dalam sebuah lapangan yang bernama Urnah, dengan diikuti kaum muslimin untuk mendengarkan khotbah yang akan beliau sampaikan.
Nabi memanggil segenap kaum muslimin dengan keras dari atas unta, supaya berkumpul di sekeliling tempat Nabi SAW berdiri.
Baca Juga: Rasulullah Muhammad SAW Berangkat ke Mekkah dari Madinah untuk Ibadah Haji Wada
Seruan beliau diulangi oleh Rabi'ah bin Umayyah bin Ghalaf dengan keras. Nabi Muhammad SAW bekhutbah di hadapan lebih kurang 140.000 jamaah haji yang hadir di Padang Arafah.
Menurut riwayat, setiap khotbah yang disampaikan, Nabi Muhammad SAW menyuruh Rabi'ah mengulanginya beberapa kali dengan suara yang lantang agar khotbah beliau yang amat penting itu dapat didengar dan dihafal oleh kaum muslimin yang hadir.
Dan supaya diingat dan diperhatikan oleh mereka dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga: Hikmah dan keutamaan dari pelaksanaan ibadah Idul Adha
Demikianlah Rabi'ah berulang kali melakukannya sehingga segenap hadirin mendengar dan mengerti. Setelah Nabi SAW. selesai mengucapkan khotbah yang penting itu, turunlah beliau dari punggung unta beliau dan beristirahat bersama kaum muslimin. Sesudah itu, dikerjakan shalat zhuhur dan ashar di tempat itu.
Sekilas khotbah Rasulullah
"Hai manusia, janganlah kamu kembali menjadi kafir sesudahku, yang segolongan memerangi golongan yang lain. Ketahuilah, yang datang hendaklah menyampaikan kepada yang tidak datang. Mungkin saja orang yang menyampaikannya lebih memelihara dirinya daripada orang yang mendengarkannya. Bukankah telah kusampaikan? Ya Allah, saksikanlah."