Padahal hati tenang dan tenteram inilah sumber kebahagiaan yang sesungguhnya.
Firman Allah SWT: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Mereka yang mendapat petunjuk adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan hati mereka menjadi tenang dan tenteram dengan banyak mengingat Allah”. (QS. Ar-Ra’ad; 13:28).
Kedelapan, Qalbun Hayyi; yakni hati yang senantiasa memahami ibrah (pelajaran yang bisa dipetik) dari kisah-kisah umat terdahulu sebagaimana diceritakan dalam Kita Suci Al-Quran.
Firman Allah SWT: “Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya”. (QS. Qaf; 50:37).
Kesembilan, Qalbun Mariidz; yakni hati yang mengandung penyakit semisal kemunafikan serta keraguan akan kebenaran yang datang dari-Nya.
Baca Juga: Kewajiban Istri Kepada Suami, Salah Satunya Menyenangkan Suami dan Berbakti Secara Ikhlas
Hati yang senantiasa tergiur dengan kejahatan dan syahwat kepada hal-hal yang diharamkan oleh-Nya.
Firman Allah SWT: “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta”. (QS. Al-Baqarah; 2:10).
Kesepuluh, Qalbun A’maa, yakni hati yang tidak dapat melihat dan memahami akan kebenaran dan jalan lurus yang telah Allah berikan kepaanya melalui ayat-ayat-Nya yang sangat jelas.
Firman Allah SWT: “Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada”. (QS. Al-Hajj; 22:46). *