Mengenal Allah Melalui Penciptaan Alam Semesta

photo author
- Jumat, 18 Februari 2022 | 05:35 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)

Ketiga, sebagai sarana menyempurnakan nikmat dan sekaligus untuk menguji manusia yang beriman, apakah benar-benar mereka adalah orang-orang yang pandai bersyukur, ataukah justru sebaliknya sebagai manusia yang sombong lagi ingkar atas segala ciptaan-Nya.

Firman-Nya: “Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin.

Tetapi di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.” (QS. Luqman, 31:20).

Keempat, sebagai ayat-ayat kauniyah yang dapat menjadi petunjuk bagi manusia untuk belajar lebih banyak tentang kehidupan ini.

Baca Juga: Gus Humaidi, Pencipta Miniatur Pesawat Garuda Menangis Haru Diundang Erick Thohir, Netizen: Jadikan Engineer

Alam semesta ini mengandung berbagai pelajaran bagi manusia yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, sebagaimana firman-Nya:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah, 2:164).

Kelima, sebagai media bagi manusia untuk mencukupi semua kebutuhan hidupnya. Berbagai kekayaan alam berupa aneka tanaman, buah-buahan, bahan-bahan mineral semisal batubara, minyak, gas dan sebagainya, serta berbagai binatang adalah semata-mata disediakan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusiA.

Dengan catatan dalam pemanfaatannya harus tetap memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan alam. Menjaga ekosistem aupaya semua yang menempatinya itu dapat hidup secara wajar, serasi, dan seimbang. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X