ORANG tua mana rela putrinya dicabuli laki-laki hidung belang ? Pasti akan marah dan menuntut siapapun yang melakukan tindakan tak terpuji ini.
Bunga, (15) sebut saja begitu, siswi SMP di Sentolo Kulon Progo telah disetubuhi oleh seorang laki-laki TJM (50) warga Sukoreno Sentolo Kulon Progo di kawasan wisata Pantai Glagah Temo Kulon Progo akhir September lalu.
Awalnya Bunga diajak karaoke, selanjutnya dibawa ke sebuah losmen di kawasan Pantai Glagah Temon Kulon Progo. Di tempat itulah Bunga dicabuli. Dengan iming-iming mau dibelikan HP dan dibiayai sekolahnya, Bunga menuruti kemauan TJM. Aksi bejat TJM pun terbongkar setelah orang tua Bunga curiga pada putrinya.
Baca Juga: Suap Penyidik KPK, Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial Dieksekusi ke Rutan Medan
Orang tua Bunga kemudian lapor ke polisi hingga TJM ditangkap. TJM tentu tak bisa berkilah bahwa hubungannya dengan Bunga didasarkan atas suka sama suka atau suka rela. Pasalnya, Bunga masih kategori anak, sehingga secara hukum belum cakap dalam mengambil keputusan. Entah hubungan itu didasarkan sukarela atau bujukan, apalagi paksaan, TJM tetap dituntut pidana.
Ia bakal dijerat UU tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara. Kiranya tak ada ruang bagi TJM untuk menghindar dari jeratan hukum. Lantas, apa pelajaran penting dari kasus ini ?
Pelajaran pentingnya, para orang tua yang memiliki putri yang mulai menginjak dewasa tak boleh lengah. Bagaimanan mereka harus diawasi, termasuk mengawasi pergaulannya, siapa saja temannya, dan sebagainya. Mungkin saja, ada yang mengatakan sebagai orang tua yang tidak demokratis karena mengekang anaknya bergaul dengan orang lain.
Itu pandagan yang sebenarnya tidak seluruhnya benar. Sebab, orang tua tetap bertanggung jawab terhadap nasib anaknya. Kembali pada kasus Bunga, orang tua nampak terlalu memberi kelonggaran kepada yang bersangkutan sehingga boleh bergaul dengan siapa saja, bahkan membiarkan putrinya pergi dengan TJM di malam hari, tanpa mengetahui arah tujuannya.
Inilah kesalahan orang tua yang mestinya tetap harus mengawasi atau paling tidak memantau ke mana putrinya pergi dan dengan siapa ia pergi. Namanya laki-laki, seperti TJM, akan memanfaatkan kesempatan ketika korbannya tidak melawan bahkan terkesan nurut setelah dijanjikan dibelikan HP. Ya, hanya dengan iming-iming HP, Bunga telah menjadi korban pencabulan laki-laki hidung belang. (Hudono)