cermin

Heboh skuter listrik, Sultan geram, ini akibatnya bila pengelola bandel

Minggu, 17 Juli 2022 | 11:24 WIB
Ilustrasi: Skuter listrik Okai ES800 (ANTARA/HO-Gizmochina)

GUBERNUR DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X nampak jengkel dengan pengelola persewaan skuter listrik yang mengoperasikan di sepanjang sumbu filosofi.


Selain mengganggu lalu lintas, keberadaan skuter listrik juga dapat membahayakan pengguna jalan.


Bahkan, barangkali saking jengkelnya, Gubernur sampai mengeluarkan ancaman untuk menangkap pengelola skuter listrik yang mengoperasikan barangnya di sepanjang sumbu filosofi.

Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ajak masyarakat wujudkan kedaulatan pangan, ini programnya


Wajar bila Gubernur DIY geram, karena sudah berulang kali larangan itu disampaikan namun tetap saja dilanggar oleh pengelola. Mereka kucing-kucingan dengan petugas.


Gubernur melarang operasional skuter listrik beroperasi di sepanjang sumbu filosofi, yakni dari Tugu hingga Titik Nol Km tentu ada dasarnya, bukan asal-asalan.


Sultan telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur DIY No 551/461 yang berisi larangan kendaraan tertentu dengan penggerak listrik berada di kawasan sumbu filosofi (Jalan Margo Utomo, Malioboro, hingga Margo Mulyo).

Baca Juga: Heboh skuter listrik, siapa yang salah, pengelola atau pengunjung ?


Inilah yang mestinya bisa menjadi dasar untuk melarang skuter listrik beroperasi. SE tersebut bisa saja di-breakdown dengan mengeluarkan aturan yang lebih detil, misalnya melaui Perwal Kota Yogya maupun Perda Kota.


Meski begitu, tanpa dua aturan yang disebut terakhir itu pun, SE Gubernur DIY tetap memiliki kekuatan berlaku sehingga harus ditaati.


Adakah kesengajaan pengelola skuter listrik ngeyel ? Inilah yang harus dilacak. Bila ada unsur kesengajaan, tentu sanksinya lebih keras, tak cukup hanya diperingatkan. Bahkan, kalau perlu diikuti penyitaan sementara demi tegaknya aturan.

Baca Juga: Muncul lagi zona merah Covid-19 di Kota Balikpapan Kaltim, ini daerah lainnya


Kalau Gubernur sampai menggunakan istilah 'menangkap' bagi pengelola skuter listrik yang ngeyel, berarti perilaku mereka sudah kebangetan.


Idealnya, memang tidak perlu sampai menangkap, melainkan ditertibkan. Tapi kalau ngeyel dan terkesan 'menantang', ya apa boleh, aturan harus ditegakkan. (Hudono)

 

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB