MAGELANG, harianmerapi.com - Wuquf di Arafah sebagai puncak haji. Tanpa Wuquf di Arofah tidak bisa disebut haji, sebab itulah syarat wajib haji.
Tahun 2022 Wuquf pada hari Jumat, sebagian menyangka bahwasannya haji di Arafah yang bertepatan dengan hari Jumat maka pahalanya seperti 70 kali haji.
Apakah benar lantas dalilnya seperti apa, mengapa pahalanya seperti dengan 70 kali menunaikan ibadah haji.
Ust H Agus Wahdan mengatakan persangkaan ini tidaklah tepat, karena tidak ada dalil yang menunjukkan akan hal ini.
Baca Juga: Gibran persilahkan warga tonton ASEAN Para Games, gratis lho...
Adapun hadits yang sering dijadikan sandaran oleh masyarakat adalah sebuah hadits yang batil yang tidak ada asalnya, yaitu
"Sebaik-baik hari adalah hari Arofah jika bertepatan pada hari Jum'at, dan ia lebih baik
daripada 70 haji yang tidak bertepatan hari Arofahnya dengan hari Jumat"
Disampaikan, Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma'aad juz 1 halaman 57 mengatakan adapun apa yang sering diucapkan oleh orang-orang awam bahwasanya jika hari Arofah bertepatan dengan hari Jum at maka nilainya seperti 72 haji maka merupakan perkara yang batil, tidak ada asalnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan tidak pula dari seorangpun dari para sahabat dan para tabiin, wallahu alam"
Sedangkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Sisilah Al-Anaadits Ad-Dhoiifah 1/373 no 207 menyampaikan Hadits batil tidak ada asalnya.
Baca Juga: Mengenakan busana bermotif ramalan zodiak, mengapa tidak?
Sesungguhnya hadits ini tidak ada asalnya, tidak tercantumkan sama sekali, pada kitab-kitab yaitu Al-Kutub ASsittah dan tidak juga terdapat pada kitab-kitab hadits yang terkenal lainnya.
Akan tetapi jika hari Arafah bertepatan dengan hari jum'at maka hari tersebut memiliki
banyak keistimewaan sebagaimana dijelaskan oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahulla dalam kitabnya Zaadul Ma'aad Juz 1 halaman 57.
Diantara keistimewaan adalah pertama telah berkumpul dua hari, karena sesungguhnya hari Jum at adalah hari rayanya pada Jamaah haji.
Ibnul Qoyyim menyampaikan
"Berkata guru kami yaitu Ibnu Taimiyah : hanyalan hari Arofah merupakan hari Ied/raya bagi jamaah haji di Arafah karena pada hari tersebut mereka berkumpul berbeda dengan para penduduk kota (yang tidak berhaji), mereka berkumpul pada hari nahr (10 Dzulhijah), maka 10 Dzulhijjah adalah hari raya mereka.