Keempat, bersikap ikhlas, sebagaimana firman Allah SWT: ”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-
orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” (QS. At-Taubah;9:59).
Baca Juga: Enam Strategi Internalisasi Nilai-nilai Religiusitas dalam Rangka Pembentukan Karakter Anak
Kelima, selalu tekun beribadah. Orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran Islam dalam bentuk tekun beribadah, baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah, tentunya akan jauh lebih bahagia hidupnya.
Hidup mereka akan dipenuhi dengan ridha Allah SWT. Firman Allah SWT: ”Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” ( QS. Al-A’raf; 7:170).
Keenam, rajin berpuasa. Puasa merupakan salah satu ibadah yang dapat mendatangkan kebahagiaan dunia-akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa.
Puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” (HR. Ahmad).
Ketujuh, belajar menjadi pendengar yang baik. Dengan menjadi pendengar yang baik, kita akan lebih menghargai tentang hubungan antar manusia dan persahabatan. Orang lain pun akan lebih menghargai kita, sebagaimana firman-Nya :
”yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( QS. Az-Zumar, 39:18).
Baca Juga: Lima Kekuatan Generasi Qur’ani, Salah Satunya Quwwatul ‘Aqidah
Kedelapan, memperoleh harta yang halal. Kehalalan harta yang didapat juga akan menentukan kebahagiaan seseorang atau tidak.
Ia tidak akan pernah merasa tenang dalam hidup jika harta yang didapat adalah harta haram. Rasulullah bersabda:
“Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian.
Maka kalian pun berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berlomba-lomba mengejarnya, sehingga (akibatnya) dunia (harta) itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka”( HR. Bukhari Muslim).
Kesembilan, bersahabat/berkumpul dengan orang shaleh. Kalau kita ingin melihat tabiat seseorang bisa dilihat dari dengan siapa mereka bergaul dan berkumpul. Rasulullah Muhammad SAW bersabda: