maka ketika itu mereka terdiam putus asa. (Al- An'am, [6:44])
Artinya putus harapan dari semua kebaikan.
Baca Juga: Apakah tasawuf diajarkan di Islam? Jawabanya sangat mengejutkan
Sebuah petuah dari Al- Hasan Al- Basri mengatakan,
"Barang siapa yang diberi keluasan oleh Allah. lalu ia tidak memandang bahwa hal itu merupakan ujian baginya, maka dia adalah orang yang tidak mempunyai pandangan.
Dan barang siapa yang disempitkan oleh Allah, lalu ia tidak memandang bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh Allah, maka dia adalah orang yang tidak mempunyai pandangan."
Qatadah mengatakan bahwa siksaan yang menimpa suatu kaum secara tiba- tiba merupakan urusan Allah.
Dan tidak sekali- kali Allah menyiksa suatu kaum melainkan di saat mereka tidak menyadarinya dan dalam keadaan lalai serta sedang tenggelam di dalam kesenangannya. Karena itu, janganlah kalian teperdaya oleh ujian Allah, karena sesungguhnya tidaklah teperdaya oleh ujian Allah kecuali hanya kaum yang fasik (durhaka).
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Gailan,telah menceritakan kepada kami Rasyidin (yakni Ibnu Sa'd alias Abul Hajjaj Al- Muhri), dari Harmalah ibnu Imran At-Tajibi, dari Uqbah ibnu Muslim, dari Uqbah ibnu Amir, dari Nabiﷺ yang telah bersabda:
اِذَا رَاَيْتَ اللّٰهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلٰى مَعَاصِيْهِ مَا يُحِبُّ فَاِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاج
"Apabila kamu lihat Allah memberikan kesenangan duniawi kepada seorang hamba yang gemar berbuat maksiat terhadap-Nya sesuka hatinya, maka sesungguhnya hal itu adalah istidraj" (membinasakannya secara perlahan- lahan).
Kemudian Rasulullahﷺ membacakan firman- Nya:
فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْٓا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong- konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al- An'am, [6:44])
¬Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Harmalah dan Ibnu Luhai'ah, dari Uqbah ibnu Muslim, dari Uqbah ibnu Amir dengan lafaz yang sama.