syiar

Waspada, gelimang rizqi dan kesenangan dunia harus segera panjatkan syukur, atau akan alami ini

Minggu, 14 Mei 2023 | 07:30 WIB
Ilustrasi: kesenangan dunia harus disyukuri (pexels )

maka  ketika itu mereka terdiam putus asa. (Al- An'am, [6:44])


Artinya putus harapan dari semua kebaikan.

Baca Juga: Apakah tasawuf diajarkan di Islam? Jawabanya sangat mengejutkan


Sebuah petuah dari Al- Hasan  Al- Basri mengatakan, 

"Barang siapa yang diberi  keluasan oleh  Allah.  lalu ia  tidak memandang bahwa  hal  itu merupakan  ujian baginya, maka dia adalah orang yang tidak mempunyai pandangan.
Dan barang siapa yang disempitkan oleh Allah,  lalu ia tidak memandang bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh Allah, maka dia adalah orang yang tidak mempunyai pandangan."
  

Qatadah mengatakan bahwa siksaan yang menimpa suatu kaum secara tiba- tiba merupakan urusan Allah.

Dan tidak  sekali- kali Allah menyiksa suatu  kaum melainkan di saat mereka  tidak menyadarinya dan dalam keadaan      lalai  serta sedang tenggelam di dalam kesenangannya. Karena itu, janganlah  kalian teperdaya oleh ujian Allah, karena sesungguhnya tidaklah  teperdaya oleh  ujian  Allah kecuali hanya kaum yang fasik (durhaka). 

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Gailan,telah menceritakan kepada  kami     Rasyidin (yakni Ibnu  Sa'd alias Abul Hajjaj Al- Muhri), dari Harmalah ibnu Imran At-Tajibi, dari Uqbah ibnu Muslim, dari Uqbah ibnu  Amir,  dari Nabiﷺ  yang telah bersabda:


اِذَا رَاَيْتَ اللّٰهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلٰى مَعَاصِيْهِ مَا يُحِبُّ فَاِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاج

"Apabila  kamu lihat Allah memberikan  kesenangan duniawi kepada seorang  hamba yang gemar  berbuat maksiat     terhadap-Nya sesuka hatinya, maka sesungguhnya hal itu adalah istidraj" (membinasakannya secara perlahan- lahan).

Baca Juga: Pengalaman Pak Kas mancing di sungai angker 2, mendengar suara lolongan anjing sosok menyeramkan itu panik

Kemudian Rasulullahﷺ  membacakan firman- Nya:


فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْٓا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ

Maka tatkala  mereka melupakan  peringatan  yang telah diberikan kepada mereka,  Kami  pun membukakan  semua     pintu kesenangan  untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada  mereka, Kami  siksa  mereka dengan  sekonyong- konyong, maka ketika itu  mereka  terdiam berputus asa. (Al- An'am, [6:44])


¬Ibnu  Jarir  dan Ibnu Abu Hatim  meriwayatkannya  melalui  hadis Harmalah dan   Ibnu Luhai'ah, dari Uqbah ibnu Muslim, dari  Uqbah ibnu Amir dengan lafaz yang sama.

Halaman:

Tags

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB