Kelima, Firman Allah SWT: “Dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing.
sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia
(Jibril), yang memiliki kekuatan dan kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ʻArasy, ” (QS.
At-Takwir; 81:18-20).
Dalam ayat ini Allah bersumpah demi subuh apabila fajar mulai menyingsing dan bersinar. Waktu subuh menimbulkan harapan yang menggembirakan bagi setiap manusia yang bangun pagi karena menghadapi hari yang baru.
Keenam, Firman Allah SWT: “Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu),
ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’; 4:103).
Setidaknya lima kali dalam sehari semalam umat Islam melakukan shalat agar selalu ingat kepada Allah, sehingga meniadakan kemungkinan terjerumus ke dalam kejahatan dan kesesatan.
Ketujuh, Firman Allah SWT: “Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa menolak mudarat
maupun mendatangkan manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki.” Bagi setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS. Yunus; 10:49).
Ayat ini merupakan penegasan Allah bahwa tiap-tiap umat mempunyai ajal yang telah ditentukan waktunya oleh Allah. Waktu tibanya ajal itu termasuk pengetahuan Allah yang tidak dapat diketahui oleh siapapun juga selain-Nya.
Kedelapan, Firman Allah SWT: “Mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah
kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain
masa.” Padahal, mereka tidak mempunyai ilmu (sama sekali) tentang itu. Mereka hanyalah menduga-duga.” (QS. Al-Jatsiyah; 45:24).
Pada ayat ini Allah menjelaskan keingkaran orang-orang musyrik terhadap hari kebangkitan. Menurut anggapan mereka kehidupan itu hanya di dunia saja.
Kesembilan, Firman Allah SWT: “Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak mengetahui, apakah
azab yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat ataukah Tuhanku menetapkan waktunya masih lama.” (QS. Al-Jinn; 72:25).
Allah menyuruh Nabi-Nya agar menyampaikan kepada manusia bahwa hari Kiamat itu pasti akan tiba, tidak ada keraguan padanya. Akan tetapi, tidak ada yang mengetahui kapan waktunya tiba, apakah dalam waktu dekat ataukah masih dalam jangka waktu yang panjang.
Kesepuluh, Firman Allah SWT: Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang
kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada
Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al-A’raf; 7:187).*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY