HARIAN MERAPI - Flourishing ialah berkembang, tumbuh, atau makmur dengan baik. Dalam konteks psikologi positif, flourishing berarti mencapai tingkat kesejahteraan dan kepuasan hidup yang tinggi, di mana seseorang merasa bahagia, memiliki tujuan, dan berkembang secara optimal.
Flourishing juga bisa berarti: berkembang dengan subur (tanaman), makmur dan sejahtera (ekonomi), serta berprestasi dan sukses (karir). Contoh: 'She's flourishing in her new job' (Dia berkembang dengan baik di pekerjaannya yang baru).
Setidaknya ada lima aspek untuk meraih pertumbuhan kebahagiaan sempurna, yang menurut Seligman disebut dengan “flourishing” ini; yakni keadaan seseorang yang menunjukkan perkembangan optimal dan fungsi-fungsi berjalan dengan sangat baik.
Lima aspek yang menentukan flourishing dikenal dengan istilah “PERMA” (positive emotion, engagement, positive relationship, meaning, dan accomplishment).
Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, positive emotion (emosi positif). Emosi positif dapat dicapai melalui dua sumber, yaitu kenikmatan dan kesenangan. Kenikmatan adalah kondisi kebahagiaan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersentuhan dengan fisik atau tubuh.
Misalnya orang yang lapar akan bahagia kalau bisa menikmati makanan yang lezat. Sementara kesenangan merupakan kebahagiaan yang berhubungan dengan hal-hal yang bekaitan dengan rohani atau kejiwaan manusia, semisal kepuasan intelektual dan kreativitas.
Kedua, engagement (kelekatan). Engagement adalah sebuah kondisi jiwa yang hanyut menyatu dalam sebuah aktivitas. Seseorang yang ketika melakukan suatu aktivitas seluruh perhatian baik fisik maupun psikis diarahkan secara totalitas kepada aktivitas itu, maka orang itu dikatakan memiliki engagement yang baik.'
Fokus pada sesuatu yang sedang digelutinya akan dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang. Sebaliknya, mereka yang dalam melakukan suatu aktivitas tidak focus dan terpencar orientasinya menjadikan kehampaan hidup.
Ketiga, positive relationships (hubungan positif). Relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antar individu yang saling mempengauhidan didasarkan pada klesadaran untuk saling menolong.
Relasi sosial merupakan proses mempengaruhi di antara dua orang. Seseorang yang mampu membangun relasi sosial yang baik akan berdampak positif pada tingkat kebahagiaannya.
Interaksi sosial yang baik dan menyejukkan dalam kehidupan sehari-hari merupakan sumber kebahagiaan bagi seseorang. Inilah yang disebut sebagai investasi sosial yang memberikan banyak kebahagiaan dan kenyamanan hidup tidak dapat dinilai dengan materi.
Baca Juga: Dua Guru Luwu Utara Direhabilitasi, Ikatan Pemuda Tegal Bersatu Puji Aksi Cepat Sufmi Dasco
Keempat, meaning (kemampuan memberikan makna). Semua tindakan dan perilaku manusia didorong oleh meaning (makna hidup) yang ada pada diri seseorang. Ketidakmampuan memberikan makna atas berbagai tindakan yang dilakukan membuat sseorang tidak memiliki pendirian atau prinsip hidup yang jelas.