DALAM Islam, pendidikan anak dalam keluarga merupakan salah satu aspek terpenting
dalam membentuk individu dan masyarakat yang kuat. Dengan pendidikan keluarga yang baik,
individu muslim dapat tumbuh menjadi individu yang bertakwa, beretika baik, dan dapat
berkontribusi positif kepada masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan anak menurut hadis Nabi menekankan pentingnya memuliakan anak dan
mengajarkan adab atau akhlak yang baik, yang dianggap lebih baik daripada sedekah.
Hadis-hadismenganjurkan orang tua untuk mendidik anak dengan kasih sayang, memberikan ilmu yang bermanfaat, dan membimbing mereka dengan penuh tanggung jawab agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat di dunia dan akhirat.
Baca Juga: Soeharto dapat gelar Pahlawan Nasional, Tutut: Boleh saja kontra, tapi jangan ekstrem
Pendidikan anak dalam Islam mencakup berbagai aspek, baik spiritual, emosional, intelektual,
maupun sosial. Orang tua memiliki peran sentral sebagai pendidik pertama dan utama dalam
kehidupan anak.
Apa yang diajarkan dan dicontohkan oleh orang tua sejak dini akan membentuk kepribadian dan karakter anak di masa depan. Karenanya, mendidik anak bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun nilai-nilai moral, kebiasaan baik, dan rasa cinta kepada Allah SWT.
Namun, dalam praktiknya, banyak tantangan yang dihadapi oleh orang tua dalam mendidik
anak, terutama di era modern ini. Pengaruh teknologi, pergaulan bebas, dan materialisme sering kali menjadi hambatan dalam menanamkan nilai-nilai Islam.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan mendalam yang tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga implementasi yang sesuai dengan konteks zaman. Rasulullah SAW, dengan penuh kebijaksanaan, telah memberikan contoh konkret dalam mendidik anak-anak yang dapat diadaptasi oleh setiap orang tua.
Baca Juga: 11 Dosen UWM Terima Surat Keputusan Jabatan Fungsional dari LLDIKTI V
Berikut ini tuntunan Nabi Muhammad SAW mengenai pendidikan anak yang menjadi
acuan bagi para orang tua dalam mendidik anak; yakni:
Pertama, pemberian terbaik orang tua (ayah) terhadap anak-anaknya adalah pendidikan tata
krama yang terbaik. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: ''Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.'' (HR. At-Tirmidzi, Al-Hakim).
Kedua, mendidik anak nilainya lebih tinggi dari nilai shadaqah satu sha’. Sabda Nabi
Muhammad SAW: ''Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha.'' (HR. At Tirmidzi).
Sha' adalah ukuran takaran bukan timbanhan Ukuran takaran “sha'” yang berlaku di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sha' masyarakat Madinah. Yang itu setara dengan 4 mud. Satu mud sama dengan sebanyak isi telapak tangan sedang jika mengisi keduanya lalu membentangkannya atau sama dengan 675 gram. Jadi satu Sha’ sama dengan 2.700 gram atau 2,7 kg.
Baca Juga: Peran orang tua dalam memantapkan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Ketiga, muliakan dan didiklah anak dengan tata karma yang baik. Sabda Nabi Muhammad
SAW: ''Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.'' (HR. Ibnu Majah).