HARIAN MERAPI - Dalam agama Islam, seorang anak memiliki kedudukan yang istimewa bagi kedua orang tuanya. Kedudukan yang istimewa itu menjadi ikatan yang kuat dari keduanya, apakah ikatannya baik atau buruk merupakan hasil dari interaksi antara anak dan orang tuanya.
Dalam Al-Qur'an Surat At-Tahrim (66) ayat 6: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Ayat ini menyiratkan tanggung jawab yang sangat besar orang tua dalam mendidik, membimbing, dan mengasuh anak supaya memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Arti penting anak bagi orang tua dalam berbagai aspek kehidupan sebagai berikut:
Pertama, Kelanjutan Keluarga: Anak merupakan generasi penerus keluarga, sehingga orang
tua merasa memiliki tanggung jawab untuk membesarkan dan mendidik mereka agar dapat
melanjutkan warisan keluarga dan mencapai kesuksesan.
Kedua, Emotional Bonding: Hubungan emosional antara orang tua dan anak sangat kuat.
Anak dapat memberikan rasa cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan yang mendalam bagi orang tua.
Ketiga, Pengalaman dan Pembelajaran: Membesarkan anak dapat menjadi pengalaman belajar
yang berharga bagi orang tua. Mereka dapat belajar tentang kesabaran, empati, dan tanggung jawab.
Keempat, Dukungan di Masa Tua: Dalam beberapa budaya, anak diharapkan dapat merawat
orang tua mereka di masa tua. Oleh karena itu, memiliki anak dapat memberikan rasa aman dan
dukungan bagi orang tua di kemudian hari.
Baca Juga: Tiga Madrasah Integrasi Sleman Wisuda 120 Santri Hafidz Al-Qur’an
Kelima, Pencapaian dan Harapan: Orang tua sering memiliki harapan besar bagi anak-anak
mereka, seperti kesuksesan akademis, karier yang baik, dan kehidupan yang bahagia. Anak dapat menjadi sumber motivasi bagi orang tua untuk terus berusaha dan memberikan yang terbaik.
Keenam, Kebanggaan dan Identitas: Anak dapat menjadi sumber kebanggaan bagi orang tua,
baik dalam hal prestasi akademis, olahraga, seni, atau kegiatan lainnya. Mereka juga dapat membantu membentuk identitas orang tua sebagai ayah atau ibu.
Ketujuh, Pengisi Kehidupan: Anak dapat mengisi kekosongan dalam kehidupan orang tua,
terutama setelah peristiwa penting seperti pernikahan atau kehilangan orang tercinta.
Di dalam Kitab Suci Al-Quran disebutkan ada empat macam kedudukan anak dalam
hubungannya dengan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup orangtua.
Pertama, anak sebagai “ziinatun” (perhiasan). Firman Allah SWT: “Harta dan anak-anak
adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi; 18:46).
Baca Juga: Peringati HSN 2025 dan Harlah ke-8, Imjat Yogyakarta gelar festival hadroh DIY-Jateng
Ziinatun yang dimaksud adalah bahwa orang tua merasa sangat senang dan bangga dengan berbagai capaian prestasi dan kesuksesan duniawi yang diperoleh oleh anak-anaknya, sehingga dia pun akan terbawa baik pula namanya di dunia, ataupun anak bisa sebagai pembawa rasa senang dan menjadikan kehidupan berkeluarga semakin menyenangkan.