mimbar

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi

Minggu, 19 Oktober 2025 | 17:00 WIB
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasihat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Daerah Istimewa Yogyakarta (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Rasulullah Muhammad SAW adalah uswatuh hasanah bagi setiap muslimin, termasuk dalam berdakwah amar ma’ruf dan nahi munkar, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab; 33:21).

Rasulullah adalah seorang pembangun agama yang hak dan diridha-Nya di atas bumi ini.
Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW dapat dilihat dari beberapa aspek
penting. Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada kesuksesannya dalam berdakwah; yakni:

Pertama, Nabi Muhammad SAW yakin yang sepenuhnya bahwa agama yang disiarkan itu
adalah agama yang hak yang akan mengalahkan segala sesuatu yang batil, sebagaimana firman-Nya: “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (QS. Ash-Shaff; 61:9).

Baca Juga: Guna mengatur transportasi online dan kesejahteraan mitra ojol, Golkar dorong revisi sejumlah UU

Juga firman-Nya: ”Katakanlah! Sudah datang barang yang benar dan lenyap barang yang
batal: bahwasanya barang yang batal itu lenyap adanya.” (QS. Al-Isra’; 17:80).

Kedua, Nabi yakin bahwa Allah SWT pasti akan membela dan memenangkan orang-orang
yang membela dan memperjuangkan agama-Nya, sebagaimana firman-Nya: “Hai orang-orang
mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.” (QS. Muhammad, 47:7).

Ketiga, Nabi dan para sahabat benar-benar berjihad (berjuang sekuat-kuatnya) untuk
tersiarnya Agama Islam dan yakin akan mendapatkan kemuliaan dan kemenangan, sebagaimana
firman-Nya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan
Kami tunjuukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang yang berbuat baik.” (QS. An-Ankabut; 29:69).

Keempat, Nabi berkehendak sekali dengan kemauan yang sangat kuat, memikirkan umat
manusia agar mau mengikuti petunjuk agama, sehingga mempunyai perasaan yang sangat berat
manakala mendapatkan para sahabat dan pengikutnya tidak mengikuti tuntunan Kitab Suci A-Qur’an.

Baca Juga: Bentuk bangunan Masjid Agung Kauman Yogyakarta bermakna tahapan pencapaian kesempurnaan hidup manusia

Firman Allah SWT: “Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran
itu sesuatu yang tidak diacuhkan.” (QS. Al-Furqan; 25:30).

Dikarenakan Rasulullah berat memikirkan umatnya yang banyak meninggalkan Kitab Suci Al-Quran, beliau hampir saja rusak badannya, sebagaimana firman-Nya: “Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya meeka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).” (QS. Al-Kahfi; 18:6).

Kelima, Nabi Muhammad SAW sangat kasih sayang dengan umatnya dan sangat berharap
agar ummatnya memperoleh kebahagiaan dunia-akhirat, sebagaimana firman-Nya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah; 9:128).

Keenam, Rasulullah Muhammad SAW sangat tinggi himmah kemauan dan memiliki budi
pekerti yang agung, sebagaimana firman-Nya: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam; 68:4).

Baca Juga: Aku Mohon Ampun jadi lagu spesial dalam konser musik Grego Julius Orchestra di Universitas Sanata Dharma

Rasulullah SAW tidak pernah cacat di masyarakatnya. Selain karena terlahir dari keluarga mulia, Nabi Muhammad SAW juga selalu dikenal hanya mengerjakan perbuatan yang mulia saja. Beliau memiliki prestasi yang diakui oleh ummatnya sejak usia belia. Dan itulah salah satu modal utama keberhasilan dakwah Rasulullah Muhammad SAW yang menjad teladan ummat sepanjang masa.

Halaman:

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB