HARIAN MERAPI - Ujian dan cobaan bagi orang-orang beriman merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan spiritual mereka. Ujian ini dapat datang dalam berbagai bentuk, seperti kesulitan hidup, kehilangan orang yang dicintai, atau tantangan dalam menjalankan keyakinan.
Meskipun berat, ujian dan cobaan ini memiliki tujuan mulia: untuk menguatkan iman, meningkatkan kesabaran, dan membentuk karakter yang tangguh.
Dalam menghadapi ujian dan cobaan, orang-orang beriman diajarkan untuk bersabar, berdoa,
dan mengingat Allah. Mereka percaya bahwa setiap kesulitan yang dihadapi adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan kualitas diri.
Baca Juga: Kepentingan terbaik anak harus jadi prinsip utama MBG, Komnas HAM: Harus bebas dari zat berbahaya
Dengan tekad yang kuat dan keyakinan yang kokoh, ujian dan cobaan dapat menjadi batu loncatan menuju kedekatan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.
Ujian Allah SWT ada dua, yakni berupa kebaikan dan keburukan. Harta, jabatan, istri, anak,
dan kesenangan duniawi adalah ujian. Demikian pula musibah, sakit, kehilangan pekerjaan, dan
kesulitan lainnya adalah ujian dari Allah SWT. Kesemuanya itu diberikan Allah kepada para hamba-Nya agar dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan mereka.
Tentang ujian dan cobaan bagi orang-orang beriman yang datang dari Allah SWT, setidaknya ada sepuluh ayat al-Qur’an yang menjelaskannya; yaitu:
Pertama, manusia diuji dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta agar tampil
menjadi mukmin yang sabar.
Baca Juga: UWM dan Unitomo Sepakat Jalin Sinergi Perguruan Tinggi
Firman Allah SWT: “Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).” (QS. Al-Baqarah; 2:155-156).
Kedua, ujian datang itu sangat dekat dengan datangnya pertolongan dari Allah SWT,
sebagaimana Firman-Nya: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah; 2:214).
Ketiga, karunia Allah datang setelah orang-orang mukmin diuji-Nya. Firman Allah SWT:
“Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah, berselisih dalam urusan itu, dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu. Sungguh, Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.” (QS. Ali Imran; 3:152).
Keempat, ujian untuk membedakan kualitas orang-orang beriman. Firman Allah SWT: “Allah
tidak akan membiarkan orang-orang mukmin dalam keadaan sebagaimana kamu sekarang ini, (tetapi Allah akan mengujinya) sehingga Dia membedakan yang buruk dari yang baik. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Oleh karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, kamu akan mendapat pahala yang sangat besar.” (QS. Ali Imran; 3:179).
Baca Juga: Majelis Tabligh dan Ketarjihan PCA Godean gelar Pengajian Antar Ranting sekaligus launching BIKKSA
Kelima, Allah meninggikan derajat seseorang untuk menguji kadar keimanannya. Firman
Allah SWT: “Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu beberapa derajat atas sebagian (yang lain) untuk menguji kamu atas apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat hukuman-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-An’am; 6:165).