Keenam, penciptaan langit dan bumi juga ujian bagi orang-orang beriman. Firman Allah
SWT: “Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa serta (sebelum itu) ʻArasy-Nya di atas air. (Penciptaan itu dilakukan) untuk menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Sungguh, jika engkau (Nabi Muhammad) berkata, “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang-orang kafir akan berkata, “Ini (Al-Qur’an) tidak lain kecuali sihir yang nyata.” (QS. Hud; 11:7).
Ketujuh, kebaikan dan keburukan yang menimpa adalah ujian dari-Nya. Firman Allah SWT:
“Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya’; 21:35).
Kedelapan, orang-orang beriman pasti akan diuji oleh Allah SWT, sebagaimana Firman-Nya:
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, “Kami telah
beriman,” sedangkan mereka tidak diuji?” (QS. Al-Ankabut; 29:2).
Kesembilan, ujian untuk mengukur kadar keimanan orang-orang beriman. Firman Allah
SWT: “Sungguh, Kami benar-benar akan mengujimu sehingga mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu serta menampakkan (kebenaran) berita-berita (tentang) kamu.” (QS. Muhammad; 47:31).
Kesepuluh, hidup dan mati adalah ujian bari orang-orang beriman. Firman Allah SWT:
“yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk; 67:2).
Adapun cara menghadapi ujian dan cobaan hidup, Al-Quran memberikan solusi sebagai
berikut: (1) Bersabar: sabar adalah kunci utama dalam menghadapi ujian hidup. Dengan bersabar, seseorang dapat melatih hatinya untuk tunduk kepada kehendak Allah,
(2) Bertawakal: tawakal adalah sikap menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal, (3) Memperbanyak doa dan zikir: doa dan zikir dapat menenangkan hati dan jiwa seseorang dalam menghadapi ujian hidup,
(3) Menerima keadaan: menerima keadaan dengan lapang dada dan tidak menyerah dalam
menghadapi ujian, dan (4) Mencari hikmah di balik ujian dan cobaan: setiap ujian dan cobaan pasti memiliki hikmah yang berharga, baik itu peningkatan keimanan, pembersihan dosa, atau penguatan jiwa. *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Ketua KAPASGAMA (Keluarga Alumni Pascasarjana UGM),
Anggota Senat Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta