(3) kesiapan untuk berkorban: Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menunjukkan kesiapan untuk berkorban dan mengorbankan hal-hal yang paling berharga demi
menjalankan perintah Allah SWT, dan
(4) teladan dalam keluarga: Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menunjukkan teladan yang baik dalam keluarga, dengan saling mendukung dan menguatkan dalam
menjalankan perintah Allah SWT.
Berikut beberapa keteladanan yang dapat diambil dari kisah masing-masing pribadi Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail dalam ibadah kurban sebagai berikut:
Pertama, keteladanan Nabi Ibrahim AS: (1) ketaatan: Nabi Ibrahim menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada Allah SWT dengan bersedia mengorbankan putra kesayangannya, Nabi Ismail, dan
(2) keikhlasan: Nabi Ibrahim melakukan kurban dengan keikhlasan dan tanpa pamrih, hanya untuk mencari ridho Allah SWT.
Nabi Ibrahim AS sebagaimana orang tua yang lain, pastilah mencintai istri dan anak-anaknya dan menginginkan agar kelak menjadi orang yang bahagia dalam hidupnya serta senantiasa menemukan pilihan-pilihan hidup yang terbaik.
Ibrahimlah yang berjuang dan bekerja keras membangun negeri yang tandus dari lembah yang tiada tumbuhan, menjadi negeri yang subur, aman, makmur dan sejahtera.
Ada beberapa keteladanan yang dapat diambil dari pendidikan Nabiyullah Ibrahim AS dalam kaitannya dengan pembentukan karakter anak, yaitu:
1. Ibrahim melatih dan mendidik anaknya untuk memberikan pandangan dan pendapatnya tentang suatu masalah yang dihadapi bersama dalam keluarga.
2. Ibrahim mendidik anaknya Ismail, anak kesayangannya itu dengan cara yang sangat demokratis penuh dialogis.
3. Ibrahim AS mendidik keterbukaan kepada anaknya.
4. Ibrahim mendidik anaknya agar memiliki keberanian.
5. Ibrahim mendidik anaknya untuk memiliki kerelaan berkorban, sekalipun yang dikorbankan adalah jiwanya sendiri.
6. Ibrahim mendidik anaknya agar taat kepada Allah SWT dengan cara hanya menyembah kepada-Nya saja.
7. Ibrahim mendidik anaknya di samping taat dan patuh kepada Allah juga kepada kedua orangtua.