Ibadah kurban dan keteladan keluarga Nabi Ibrahim AS

photo author
- Jumat, 6 Juni 2025 | 17:00 WIB
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

(3) kesiapan untuk berkorban: Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menunjukkan kesiapan untuk berkorban dan mengorbankan hal-hal yang paling berharga demi
menjalankan perintah Allah SWT, dan

(4) teladan dalam keluarga: Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menunjukkan teladan yang baik dalam keluarga, dengan saling mendukung dan menguatkan dalam
menjalankan perintah Allah SWT.

Berikut beberapa keteladanan yang dapat diambil dari kisah masing-masing pribadi Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail dalam ibadah kurban sebagai berikut:

Pertama, keteladanan Nabi Ibrahim AS: (1) ketaatan: Nabi Ibrahim menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada Allah SWT dengan bersedia mengorbankan putra kesayangannya, Nabi Ismail, dan

(2) keikhlasan: Nabi Ibrahim melakukan kurban dengan keikhlasan dan tanpa pamrih, hanya untuk mencari ridho Allah SWT.

Nabi Ibrahim AS sebagaimana orang tua yang lain, pastilah mencintai istri dan anak-anaknya dan menginginkan agar kelak menjadi orang yang bahagia dalam hidupnya serta senantiasa menemukan pilihan-pilihan hidup yang terbaik.

Ibrahimlah yang berjuang dan bekerja keras membangun negeri yang tandus dari lembah yang tiada tumbuhan, menjadi negeri yang subur, aman, makmur dan sejahtera.

Ada beberapa keteladanan yang dapat diambil dari pendidikan Nabiyullah Ibrahim AS dalam kaitannya dengan pembentukan karakter anak, yaitu:

1. Ibrahim melatih dan mendidik anaknya untuk memberikan pandangan dan pendapatnya tentang suatu masalah yang dihadapi bersama dalam keluarga.

2. Ibrahim mendidik anaknya Ismail, anak kesayangannya itu dengan cara yang sangat demokratis penuh dialogis. 

3. Ibrahim AS mendidik keterbukaan kepada anaknya.

4. Ibrahim mendidik anaknya agar memiliki keberanian.

5. Ibrahim mendidik anaknya untuk memiliki kerelaan berkorban, sekalipun yang dikorbankan adalah jiwanya sendiri.

6. Ibrahim mendidik anaknya agar taat kepada Allah SWT dengan cara hanya menyembah kepada-Nya saja.

7. Ibrahim mendidik anaknya di samping taat dan patuh kepada Allah juga kepada kedua orangtua.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X