syiar

Jangan sedih jadi orang fakir, Islam memandang istimewa orang fakir dibandingkan orang kaya

Rabu, 28 Mei 2025 | 10:30 WIB
Pedagang kaki lima di indonesia (foto :pexels/Daniel Lee)



HARIAN MERAPI - Jangan sedih menjadi orang fakir. Islam ternyata memandang istimewa orang fakir.

Meski begitu, Islam mengajarkan untuk berusaha, berikhtiar untuk menjadi anggota kefakiran. Orang kaya dengan harta dan kekuasaan melalui kekuasaannya untuk membantu orang fakir.

Secara umum istilah fakir adalah seseorang yang tidak dapat mencukupi setengah dari kebutuhan pokok dan tanggungannya (istri dan anak), seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aries besok Kamis 29 Mei 2025 soal cinta dan karir, kehidupan cinta Anda dalam cahaya yang sama sekali baru

Orang bisa dikatakan fakir apabila kebutuhan pada dasarnya lebih besar dari penghasilannya. Misalnya apabila seseorang memiliki kebutuhan dasar untuk hidup sebesar Rp 60-70 ribu, tetapi dia hanya hidup Rp 20-30 ribu.

Dicontohkan pula orang yang sudah dalam kondisi tidak bisa bekerja (cacat fisik, sakit, dll) meski ia memiliki harta sekitar 30 juta, bisa dikatakan fakir, karena sisa hartanya tersebut diperkirakan tidak mencukupi kebutuhan dasar hidupnya dengan perkiraan sisa usianya (misal 20-30 tahun lagi).

Meski begitu, Nabi Muhammad menghibur orang fakir agar berbahagia. Sebab orang fakir itu memiliki keistimewaan atau memiliki nilai lebih dibandingkan orang kaya.

Baca Juga: Hasil Survei Mei 2025, Warga Puas dengan Kinerja Polisi Tindak Premanisme

Disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Malik dari Anas RA sebagaimana ditulis di Kitab Duratun Nasihin, dikisahkan suatu hari nabi Muhammad menerima utusan dari para orang-orang fakir.

Orang tersebut menyampaikan kepada Nabi Muhammad, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah utusan para orang-orang fakir kepada Engkau.”

Rasulullah mengucapkan Selamat datang padamu dan untuk mereka yang telah mengabulkan permintaanmu. Dan kamu datang dari kaum yang dicintai Allah.

Lalu utusan Fukara itu mengatakan Wahai Rasulullah, mereka pada fukara berkata : Sungguh orang-orang kaya itu bisa melakukan segala bagaikan seluruhnya, mereka bisa menunaikan ibadah haji, sedang kami sekalian tidak mampu, mereka bisa berderma dan kami tidak bisa, mereka bisa memerdekakan budak dan kami sekalian tidak bisa, apabila mereka sakit mereka bisa mengirimkan harga berlebihan sebagai simpanan.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Keuangan dan Perbankan, LPS Sesuaikan Tingkat Bunga Penjaminan

Mendengar itu Rasulullah kemudian menyampaikan sampaikan salam saya kepada mereka dan sampaikan dari saya bahwa barangsiapa yang bersabar di antara kamu dan beriman maka itu tiga perkara yang tidak dimiliki oleh yang kaya.

Halaman:

Tags

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB