Pertama sungguh di surga terdapat sebuah kabar dari intan merah yang dilihat oleh penghuni surga sebagaimana orang-orang di dunia ini melihat bintang di langit dan tidak akan sampai ke kamar itu kecuali nabi, wali orang yang mati syahid dan orang mukmin yang fakir.
Dua orang fakir itu masuk surga lebih dulu daripada orang-orang kaya, selisih setengah hari yaitu kira-kira 500 tahun, mereka itu bersenang-senang di dalam surga sekehendak mereka.
Ketiga apabila orang fakir membaca subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah waallahu akbar.
Baca Juga: Telisik Laporan PDIP soal Dugaan Pencemaran Nama Baik yang Libatkan Menteri Koperasi Budi Arie
(Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan melainkan Allah) Membaca sejarah ikhlas dan orang kaya pun membaca secara ikhlas pula, maka para orang kaya itu tidak sampai seperti pahala orang fakir.
dan meskipun orang kaya itu mendermakan hartanya sebanyak 10 ribu dirham persamaan saat membaca itu, demikian pula dalam segala macam amal yang baik.
Abul laitsi menyampaikan orang-orang fakir itu mempunyai 5 kemuliaan pertama sungguh pahala amal orang fakir itu lebih banyak daripada amal orang-orang kaya di dalam sholat, shadakah dan lain-lainnya.
Dua sungguh-sungguh orang fakir itu kalau menginginkan sesuatu dan tidak bisa mendapatkannya dicatat sebagai pahala.
Ketiga, sungguh mereka itu lebih dulu masuk surga
Empat, sungguh hisab menjadi akhirat itu lebih sedikit.
Kelima, subuh penyesalan mereka itu lebih sedikit karena orang-orang kaya itu berangan-angan atau menginginkan kalau kalau bisa menjadi orang fakir di akhirat kelak. *