Ketujuh, membantu penuntut ilmu. Disebutkan sebuah kisah, “Dahulu ada dua orang saudara
pada masa Rasulullah SAW. Salah seorang daripadanya mendatangi Nabi dan (saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu pada Nabi, maka Baginda SAW bersabda, “Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia.” (HR. Tirmizi, Hakim).
Kedelapan, rajin beribadah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman,
“Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepada Ku, niscaya Aku penuhi (hatimu) di dalam
dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian,
niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada
manusia).” ( HR. Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah).
Dengan memahami konsep pintu rezeki, seorang muslim dapat meningkatkan kesadaran dan
berusaha untuk membuka peluang-peluang baru dalam hidup. InshaaAllah!*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Ketua Dewan Penasihat KAHMI Majlis Wilayah DIY