Keempat, mengembangkan kesadaran diri: mengembangkan kesadaran diri tentang pikiran,
perasaan, dan perilaku untuk meningkatkan pemahaman diri. Kesadaran diri atau self-awareness
adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri secara menyeluruh. Ini termasuk mengetahui
perasaan, pikiran, perilaku, dan cara pandang yang dimilikinya.
Kelima, menghindari perbandingan dengan orang lain: fokus pada diri sendiri dan tidak
membandingkan diri dengan orang lain. Orang-orang cenderung terus-menerus mengevaluasi diri mereka sendiri, dan orang lain, dalam domain seperti daya tarik, kekayaan, kecerdasan, dan
kesuskesan.
Membandingkan diri dengan orang lain dapat menjadi kebiasaan yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan kehidupan sosial.
Keenam, mengembangkan kebiasaan positif: mengembangkan kebiasaan positif seperti
meditasi, yoga, tekun ibadah untuk meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi stres. Membangun kebiasaan positif dapat dilakukan dengan merencanakan, berkomitmen, dan konsisten. Kebiasaan positif dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional, serta mencapai tujuan hidup.
Ketujuh, menghabiskan waktu dengan orang-orang yang positif: Menghabiskan waktu dengan
orang-orang yang positif dan mendukung untuk meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri.
Mengembangkan kebiasaan positif bersama orang positif akan melibatkan pencarian lingkungan
sosial yang mendukung perubahan positif dan mendorong perilaku baik. Ini bisa dilakukan dengan mencari teman, mentor, atau komunitas yang memiliki nilai-nilai dan tujuan yang sama, serta membangun hubungan yang saling menginspirasi.
Kedelapan, mengucapkan afirmasi positif: mengucapkan afirmasi positif kepada diri sendiri
untuk meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri. Mengucapkan afirmasi positif kepada diri
sendiri, atau self-talk, adalah praktik mengulangi pernyataan positif kepada diri sendiri untuk
meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi stres, dan membentuk pola pikir positif. Afirmasi ini
membantu membangun keyakinan akan kemampuan diri sendiri dan dapat memengaruhi pikiran, perasaan, serta perilaku seseorang.
Dengan melakukan cara-cara di atas, seseorang dapat menumbuhkan self-love dan
meningkatkan kualitas hidup dalam rangka membangun kepercayaan diri (self-confidence).*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY