HARIAN MERAPI - “Tamu adalah Raja”’ demikian yang sering disampaikan oleh orang-orang bijak. Istilah ini dimaknai bahwa kita harus menghormati dan menghargai setiap tamu yang datang berkunjung.
Ia juga menyiratkan sebuah pesan budaya ketimuran kita yang identik dengan keramahtamahan serta senantiasa menjaga sopan santun, dimanapun, kapanpun dan terhadap siapapun.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Satnarkoba Polresta Yogyakarta amankan enam pelaku yang mengkonsumsi pil koplo
Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara menerima tamu dengan baik dan sesuai
dengan adab Islam. Padahal, menerima tamu dengan baik adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat, kasih sayang, dan kebaikan kepada sesama muslim.
Berikut ini adalah adab menerima tamu dalam Islam yang sebaiknya dipraktekkan dalam kehidupan sehar-hari; yakni:
Pertama, mengucapkan selamat datang atau salam dengan penuh kehangatan. Rasulullah
Muhammad SAW bersabda: “Apabila seseorang datang ke rumah kalian, maka hendaklah ia
mengucapkan salam. Jika ia diberi izin untuk masuk, maka hendaklah ia masuk. Jika ia tidak diberi izin, maka hendaklah ia kembali.” (HR. Muslim).
Dengan mengucapkan salam, artinya tuan rumah memohon perlindungan Allah SWT untuk tamunya agar terhindar dari segala keburukan. Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Salam adalah doa yang meminta keselamatan.” (HR. Ahmad).
Baca Juga: Perkembangan kasus penjualan bayi, klinik persalinan diduga tidak berizin
Kedua, sambutlah tamu dengan senyum penuh keceriahan. Rasulullah Muhammad SAW
bersabda: “Janganlah kamu meremehkan sesuatu kebaikan walaupun hanya sekadar menemui
saudaramu dengan wajah yang ceria.” (HR. Muslim).
Dengan menyambut tamu dengan senyuman, tuan trumah menunjukkan perasaan senang bahwa Anda senang dengan kedatangannya dan senantiasa membuat mereka merasa nyaman dan dihargai. Senyuman juga bisa mencairkan suasana dan membangun hubungan yang baik antara dua belah pihak.
Ketiga, sambutlah tamu bersama mahram. Teristimewa ketika menerima tamu lawan jenis
yang bukan mahram, untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri, sangat dianjurkan bersama dengan tuan rumah yang lain.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali ada mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Resmi! Pemerintah akan umumkan PPN 12 persen dan paket ekonomi pada Senin
Dengan menerima tamu ketika ada mahramnya, tuan rumah telah menghindari fitnah dan syubhat yang bisa merusak hubungan sesama. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Hati-hatilah dari syubhat (sesuatu yang diragukan), karena syubhat lebih berbahaya daripada haram.” (HR. Tirmidzi).