Tamu adalah laksana raja yang harus dihormati dan dimuliakan

photo author
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 06:42 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)

Keempat, berpakain yang rapih dan penuh kesopanan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk
penghormatan terhadap tamu yang datang. Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim).

Berpakain yang rapih dan penuh kesopanan juga merupakan usaha tuan rumah untuk menjaga aurat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap masjid.” (HR. Abu Daud).

Kelima, ajaklah tamu untuk duduk dengan nyaman penuh dengan keakraban. Dengan cara ini
berarti tuan rumah peduli dengan kesejahteraan dan kenyamanan tamunya. Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memberikan tempat duduk yang baik kepada tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan mengajak tamu untuk duduk dengan nyaman, seseorang telah menghargai waktu dan kesempatan yang diberikan oleh tamu untuk bersilaturahmi dengan baik dan mengesankan

Keenam, jagalah kebersihan dan kerapihan rumah dan halaman sekitarnya. Dari Rasulullah
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal
yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.'' (HR. Tirmizi).

Dalam Hadits yang lain: ''Bersuci itu merupakan sebagian dari iman.'' (HR Tirmidzi).

Ketujuh, bersikap ramah lagi sopan penuh kesejukan. Menurut KBBI, arti kata “ramah”
adalah perilaku yang baik hati, baik dalam tutur kata maupun sikapnya serta menyenangkan dalam pergaulan.

Sikap ramah tidak sekadar tersenyum, tetapi juga melibatkan secara nyata yang menunjukkan empati, kebaikan hati, dan perhatian yang tulus dengan orang lain. Dengan sikap ramah anda akan mudah bergaul dengan siapa saja karena sifat tersebut akan membuat orang disekitar anda
menjadi lebih nyaman.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik kalian
adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedelapan, hormatilah privasi orang yang bertamu. Jangan pernah berusaha untuk mengusik,
mengganggu, atau bahkan menyusahkan tamu untuk hal-hal yang tidak perlu atau tidak penting.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Janganlah kamu saling memata-matai, saling mencari-cari aib, saling membenci, saling berputus asa, saling membelakangi, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim).

Dengan menghormati privasi tamu, berarti tidak ingin melanggar hak-hak tamu atau menyebarkan rahasia-rahasia mereka tanpa seizin mereka. “Barangsiapa yang menjaga rahasia saudaranya, maka Allah akan menjaga rahasianya.” (HR. Ahmad).

Kesembilan, jamulah dengan baik lagi menyenangkan. Salah satu ciri pribadi yang murah hati
adalah senantiasa ingin memberikan yang terbaik kepada orang lain, termasuk tamu-tamunya. Tidak harus makanan dan minuman yang serba mewah, melainkan cukup dengan yang ada pada keluarga kita.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memberi makanan kepada tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kesepuluh, antarkan sampai pintu keluar saat tamu pulang. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengantarkan tamunya.”
(HR. Bukhari dan Muslim). Dengan mengantarkan tamu saat pulang, juga menunjukkan bahwa
seseorang telah berterima kasih yang banyak kepada tamu atas kunjungannya dan ingin menjaga hubungan yang baik dengan mereka untuk waktu-waktu berikutnya.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X